Bandung.merdeka.com - Di Indonesia, baru ada enam perguruan tinggi yang mendapat akreditasi internasional dari ABEST21. Enam perguruan tinggi tersebut di antaranya Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, serta Universitas Lampung.

Vice President ABEST21, Candra Fajri Ananda mengatakan, dari sekitar 90 anggota badan akreditasi internasional ini hanya sepertiganya yang baru menerima akreditasi. Beberapa perguruan tinggi lainnya digenjot untuk segera mendapatkan akreditasi.

"Baru enam kalau dari Indonesia yang mendapatkan akreditasi internasional. Kalau keseluruhan, ya baru sepertiga yang terakreditasi internasional," ujar Candra saat jumpa pers ‘The ABEST21 Rectors and Deans Forum - Promoting Student Mobility and Nurturing Global Management Professionals’ di ITB, Jumat (2/11).

Akreditasi internasional ini diberikan di Sony University, Shinagawa, Tokyo awal Maret lalu. Untuk beberapa perguruan tinggi yang mendapatkan akreditasi internasional, di antaranya adalah Nanzan University dan Kyoto University Jepang, Management & Science University (MSU) Malaysia, Chiang Mai University, Thailand, dan Lomonosov Moscow State University, Rusia.

"Perguruan tinggi lainnya menyusul untuk mendapatkan akreditasi internasional ini soalnya mereka masih harus memperbaiki dokumen, dan lainnya. Untuk yang mengakreditasinya, kami memang memiliki tim yang dibentuk oleh ABEST21," tuturnya.

Untuk mendapat akreditasi internasional ini, kata dia, membutuhkan proses tiga hingga empat tahun. Waktu tersebut tentunya cukup bagi para perguruan tinggi untuk melakukan persiapan agar mendapat nilai baik dalam proses akreditasi dari ABEST21.