KPK tutup road show antikorupsi di Kota Bandung
Bandung.merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar road show bus Antikorupsi ke 11 kota di Pulau Jawa. Kota Bandung menjadi kota pamungkas dari rangkaian road show KPK selama sebulan terakhir. Kendaraan bus menjadi media dalam kegiatan road Show ini. Bus ini merupakan salah satu bentuk inovasi KPK sebagai sarana sosialisasi dalam pencegahan korupsi.
Dalam acara tersebut hadir Wakil Ketua KPK Saut Situmorang dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Saut mengatakan, dirinya mengibaratkan bus ini sebagai KPK mini yang akan terus bergerak ke seluruh Indonesia memberikan edukasi dan pencegahan korupsi.
"Saya pikir kita harus terus bergerak, berjalan terus berpindah-pindah, filosofinya itu dulu. Karena apapun ceritanya ini (bus antikorupsi) pendidikan dan penindakan juga," ujar Saut kepada awak media di Balai Kota Bandung, Selasa (30/1).
Di dalam bus ini kata Saut ada berbagai aplikasi atau modul-modul untuk membangun integritas, seperti cara membuat laporan, informasi LHKPN, hingga game atau permainan antikorupsi, serta informasi tentang cara mengenali dan menghindari gratifikasi.
"Kalau memang nanti mau di-copy kita siap membantu. Teknologinya nggak canggih-canggih amat, bahkan bekas bus Jakarta-Bandung yang second juga boleh, yang penting kalau mogok dia berhenti. Kalau kepanasan dia berhenti sambil jelasin antikorupsi," kata dia.
Saut mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemkot Bandung yang berupaya memerangi korupsi. Dia meminta daerah-daerah lain meniru Jawa Barat dan Kota Bandung atas komitmennya menjunjung intergritas.
"Saya jalan ke beberapa tempat kayaknya cuman yang berpikiran kayak Kang Emil (Ridwan Kamil) ini nggak banyak banyak juga ternyata. Yang berani terbuka menunjukan 12 poin tadi, oleh sebab itu saya katakan hari ini bahwa mari Indonesia contoh Jawa Barat, mari Indonesia contoh Bandung," ucapnya.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku, berencana membuat bus antikorupsi seperti yang dimiliki KPK. Nantinya bus ini menjadi sarana edukasi dan pencegahan KKN di Jawa Barat.
"Isu tentang korupsi ini tidak hanya urusan tentang penindakan atau OTT (Operasi Tangkap Tangan) saja. Isu pencegahan, isu edukasi menjadi penting," kata pria yanh akrab disapa Emil ini.
"Karena ini perjalanan bangsa kita menjadi bangsa yang berintegritas," tambahnya.
Emil menyebut, bus antikorupsi milik KPK ini inovatif dan mempunyai konten yang menarik. Untuk itu, tahun depan Emil akan membuat bus yang sama sebagai sarana pencegahan dan edukasi tentang bahaya korupsi untuk masyarakat Jawa Barat.
"Di level edukasi dan pencegahan, saya lihat bus ini inovatif, disukai, dan penuh konten-konten bermanfaat untuk masyarakat. Tapi kalau cuman satu sementara Jawa Barat sendiri hampir 50 juta penduduknya, 27 wilayahnya, ada 600 lebih kecamatan. Saya kira tidak akan memadai kalau hanya mengandalkan instrumen atau fasilitas dari KPK. Maka 2019 kita akan bikin yang serupa tentunya atas izin dari KPK, dan kita akan keliling Jawa Barat," katanya.