Para kaum milenial bacakan 'Sumpah Milenial Indonesia 4.0'
Bandung.merdeka.com - Memperingati momen Sumpah Pemuda ke 90, Indonesia Marketing Association (IMA) menggelar sebuah perhelatan memperingati Sumpah Pemuda di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Minggu (28/10). Namun, ada yang beda dengan gelaran Sumpah Pemuda dari IMA.
Bila mayoritas penyelenggaraan Sumpah Pemuda kerap membacakan kembali teks Sumpah Pemuda, namun pada acara yang berlangsung pukul 08.00 WIB ini justru sebuah teks ‘Sumpah Milenial Indonesia 4.0’ dibacakan oleh puluhan kaum milenial.
Pakar Marketing dan Founder IMA, Hermawan Kartajaya mengatakan, dibuat dan dibacakannya ‘Sumpah Milenial Indonesia 4.0’ karena sesuai dengan realitas yang ada. Generasi 4.0 ini membutuhkan sumpah yang sesuai dengan perkembangan jaman yang ada.
"Sumpah Milenial Indonesia 4.0 ini bukan politik. Kalau 90 tahun lalu Sumpah Pemuda nya mewakili berbagai suku yang ada di Indonesia. Kalau sekarang beda, sekarang milenial harus mewakili 34 provinsi," ujar Hermawan kepada Merdeka Bandung saat ditemui di GIM, Minggu (28/10).
Dinamakan ‘Sumpah Milenial Indonesia 4.0’, kata dia, selain menggambarkan compability dari milenial Indonesia dengan marketing 4.0, juga menggambarkan tekad milenial Indonesia menghadapi era industri 4.0.
"Agar Sumpah Milenial Indonesia 4.0 bisa menjadi tonggak penting milenial Indonesia, dipilih momen 90 tahun Sumpah Pemuda. Sehingga Sumpah Milenial Indonesia ini diharapkan punya acuan historis selain punya visi ke depan," jelasnya.
Sementara itu, dalam acara tersebut juga dihadiri oleh kaum milenial dari 34 provinsi Indonesia. Dipilihnya Gedung Indonesia Menggugat sebagai tempat penyelenggaraan acara karena pada 1 Desember 1930, Soekarno membacakan pidato dalam sidang pengadilan yang diberi judul ‘Indonesia Menggugat’.