Asosiasi BP PTSI Pusat dan Jabar cari solusi atas minimnya guru besar
Bandung.merdeka.com - Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (BP PTSI) Pusat dan Jawa Barat menyelenggarakan sebuah seminar bertajuk ‘Seminar Strategi Pencapaian dan Pengembangan Karir Guru Besar’. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya untuk mencari solusi atas minimnya guru besar.
Sebuah realita dan sekaligus keprihatinan, bahwa 374 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Jawa Barat Banten dengan jumlah dosen 2083 hanya lima persen atau 105 dosen yang memiliki jabatan akademik guru besar. Padahal persyaratan Kementerian Riset dan Dikti setidaknya setiap PTS atau setiap program studi seyogyanya memiliki seorang guru besar.
Bila mengikuti jumlah PTS, berarti masih diperlukan 269 dosen dengan jabatan akademik guru besar. Bila mengikuti jumlah program studi sejumlah 1.682, berarti masih diperlukan 1.577 dosen dengan jabatan akademik guru besar.
Padahal kualitas perguruan tinggi sudah menjadi suatu hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi bagi PTS, yang dituntut menghasilkan lulusan yang berdaya saing. Salah satu variabel pentingnya dosen adalah dosen profesional, di antaranya dengan kualifikasi jabatan akademik guru besar.
"Dengan adanya seminar yang diselenggarakan atas kerjasama dengan BP PTSI dan saya kira ini bagus agar cepat proses dan tidak salah prosedur karena Indonesia membutuhkan profesor lebih banyak. Banyak dosen kita waktunya habis waktunya untuk mengajar dibandigkan menulis yang menjadi tugas pokok dari dosen dan juga persyaratan menjadi guru besar," ujar Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti Kemenristekdikti, Prof, Dr. Ali Gufron Mukti, M.Sc. kepada Merdeka Bandung saat ditemui di Universitas Widyatama, Kamis (25/10).
Kegiatan seminar yang diselenggarakan di Universitas Widyatama mulai pukul 09.00 WIB ini membahas hal di atas dalam aspek kebijakan, pelaksanaan, serta kiat mencapai dan mengembangkan karir guru besar bagi para dosen.
Penyelenggaraan ini merupakan wujud nyata perhatian Asosiasi BP PTSI, Penyelenggara Pendidikan atau Yayasan dan Perguruan Tinggi untuk senantiasa mendorong karir dosen.
Seminar menghadirkan narasumber Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti - Kemenristekdikti - Prof, Dr. Ali Gufron Mukti, M.Sc. Ph.D.; Direktur Karir dan Kompetensi SDM – Ditjen Sumber Daya Iptek & Dikti - Prof. Dr. Bunyamin Maftuh M.Pd., MA; Ketua ABP PTSI Pusat - Prof. Dr. Thomas Suyatno, serta Kepala LL Dikti - Prof. Dr. Uman Suherman, AS, M.Pd.
Pengembangan karir dosen memang sejalan dengan program Kementerian Ristek Dikti, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi/LL Dikti Wil IV Jabar Banten, juga ABP PTSI dan APTISI.
Seminar yang digagas Ketua Umum Asosiasi BP PTSI Pusat dan diselenggarakan Asosiasi BP PTSI Jawa Barat dan Banten, bekerja sama dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi/LL Dikti Jabar Banten ini, dihadiri sekitar 700 doktor dengan jabatan akademik Lektor dan Lektor Kepala dari 55 badan penyelenggara/perguruan tinggi Jawa Barat Banten, juga perwakilan dari DKI, Jatim dan Kalimantan.
"Idealnya untuk jumlah guru besar ini paling enggak 22 ribu, sekarang 5.400an. Selama ini memang tidak digerakkan, makanya sekarang baru digerakkan. Selama ini sibuk dengan urusan sendiri-sendiri. Minimnya guru besar ini karena paling banyak masalahnya ya itu tidak ada waktu untuk menulis, banyaknya dosen malah ngajar," katanya.