Dispora sebut biaya pemeliharaan Stadion GBLA capai Rp 5 miliar per tahun
Bandung.merdeka.com - Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Dodi Ridwansyah mengatakan, biaya pemeliharaan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Gedebage bisa mencapai Rp 4 hingga 5 miliar per tahun. Biaya pemeliharaan yang cukup tinggi itulah menjadi salah satu pertimbangan Pemkot Bandung mengkaji peluang stadion GBLA dikelola oleh PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB).
Dodi merinci untuk biaya listrik saja mencapai Rp 100 juta per bulan atau Rp 1,2 miliar dalam satu tahun. Belum lagi ditambah dengan biaya pemeliharaan rumput sebesar Rp 30 juta per bulan atau Rp 360 juta per tahun.
"Jadi Rp 1,2 miliar ditambah Rp 360 juta total Rp 1,5 miliar. Itu untuk biaya listrik dan perawatan rumput saja," ujar Dodi kepada wartawan di Taman Sejarah, Jalan Aceh, Kamis (25/10).
Belum lagi kata Dodi biaya keamanan dan kebersihan yang menggunakan tenaga alih daya (outsourcing). Untuk tenaga kebersihan dan keamanan di Stadion GBLA berjumlah 50 orang. Setiap pegawai mendapat upah sebesar Rp 2 hingga 3 juta.
"Kalau ditotalkan Rp 150 juta per bulan untuk upah. Dikali 12 bulan total Rp 1,8 miliar. Kalau ditambah dengan biaya lain-lain hampir Rp 4 sampai 5 miliar untuk satu tahun. Itu untuk listrik, keamanan, kebersihan, dan pemeliharaan rumput," kata dia.
Sementara dari sisi pendapatan lanjut Dodi, Stadion GBLA habya diperuntukan untuk tim Persib Bandung baik untuk keperluan latihan ataupun pertandingan resmi di Liga 1. Dodi menyebut dalam satu tahun pendapatan dari biaya sewa stadion oleh Persib bisa mencapai Rp 2,4 miliar dengan asumsi rata-rata satu bulan Rp 200 juta (latihan dan pertandingan)
"Retribusi dihitung pendapatan 1 bulan. Dalam satu bulan itu Persib menggunakan 2 kali. Untuk satu kali pemakaian itu Rp 90 juta. Jadi 180 juta kalau dua kali dalam satu bulan. Dikalikan berapa pemakaian dalam satu tahun. Kalau dengan latihan bayarnya beda. Jika dirata-ratakan selama 1 bulan Rp 200 juta sebulan, ya maksimal Rp 2,4 miliar," ungkapnya.
Dodi menyebut, pihaknya pun sudah intensi komunikasi dengan manajemen PT Persib Bandung Bermartabat terkait hal ini. Menurut Dodi jika Stadion GBLA dikelola oleh PT PBB tidak akan menjadi beban untuk APBD.
"PT PBB 90 persen sudah sangat ingin mengelola Stadion GBLA. Dari sisi regulasi juga tidak ada persoalan aspek hukum dan sebagainya. Kalau saya ingin akhir tahun ini sudah terjalin sudah bisa diserahkan pengelolaan kepada PT PBB. Jadi tahun depan tidak usah lagi menganggarkan kebutuhan listrik perawatan dan outsourcing. Semoga akhir tahun ini bisa dilakukan ," kata dia.
Dodi pun menyebut dengan sanksi yang saat ini dijatuhkan kepada Persib yang mengharuskan menggelar pertandingan partai usiran di luar pulau jawa juga menjadi kerugian. Sebab Stadion GBLA tidak digunakan oleh Persib.
"Ya kita kehilangan (pendapatan) sejak (Stadion GBLA) mulai tidak dipakai. Dari 4 pertandingan (partai usiran), saja Rp 360 juta (potensi pendapatan yang hilang)," katanya.