Pasca pembakaran bendera tauhid, Oded minta warga Bandung jaga kondusivitas

user
Endang Saputra 24 Oktober 2018, 16:18 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kondusivitas pasca insiden kasus pembakaran bendera tauhid di Garut beberapa waktu lalu. Kasus tersebut saat ini sudah ditangani oleh kepolisian, sehingga masyarakat diminta untuk mempercayakan penuntasan kasus tersebut kepada aparat keamanan.

Hal itu menjadi salah satu benang merah dalam acara silaturahmi dengan Forkominda dan organisasi masyarakat (ormas) di Pendopo Kota Bandung, Rabu (24/10). Dalam acara ini dihadiri oleh para pimpinan dari unsur kepolisian, TNI, MUI, dan unsur lainnya.

Wali Kota Bandung Oded Mohamad Danial mengatakan, silaturahmi ini dilakukan sebagai bentuk sinergitas antar unsur pimpinan dalam menjaga kondusivitas di Kota Bandung. Menurut dia, salah satu yang dibahas yakni menyikapi insiden pembakaran bendera tauhid di Garut.

"Ya tadi sebagaimana disampaikan arahan-arahan baik dari Pak Ketua MUI, Pak Kapolrestabes, Pak Dandim, kita menginginkan Kota Bandung tetap kondusif. Oleh karena itu urusan-urusan persoalan yang terjadi di Garut kan sudah ditangani sekarang. Kita sangat mendukung bagaimana penuntasan kasus itu oleh yang berwajib. Di Bandung harapannya tetap kondusif," ujar Oded kepada awak media di Pendopo.

Oded mengungkapkan, dirinya sempat mendapatkan informasi adanya gejolak di tengah masyarakat pasca insiden yang terjadi di Garut. Namun, pihaknya bersama unsur Forkompinda langsung bergerak untuk meredam gejolak tersebut.

"Kemarin sih ada sedikit riak-riak, tapi baru saling komunikasi saja. Kebetulan saya dan Pak Kapolres juga harus cepet tanggap, kita langsung rapat dengan beliau. Laporan teman-teman ormas islam juga alhamdulillah mudah-mudahan tidak (terjadi gejolak)," kata dia.

Oded sendiri mengaku menyayangkan adanya insiden tersebut. Menurut dia, Kota Bandung harus bisa mengambil pelajaran dari kasus yang terjadi di Garut.

"Ya tentu saya secara pribadi dan kedinasan sangat menyayangkan dengan terjadinya insiden seperti itu. Ini mudah-mudahan untuk Kota Bandung ke depan menjadi sebuah pelajaran. Saya berharap apabila kita masih beriman kepada allah dan hari akhir maka bersikaplah, ngomong yang baik, yang konstruktif atau menahan diri. Ini saya berharap dengan adanya teknologi informasi yang sangat luar biasa, kita sebagai warga Bandung harus bisa menahan diri," ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema. Irman mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menahan diri tidak terprovokasi oleh hal-hal yang bisa menimbulkan permasalahan lain ataupun potensi konflik.

"Mari kita dengan bijak, karena permasalahan yang terjadi di Garut kan sudah ditangani, dan pemerintah juga Pak Menkopolhukam kemarin juga sudah menyampaikan sudah rilis sehingga kami mengimbau mari kita jaga kondusivitas Kota Bandung," kata dia.

Adanya gejolak di masyarakat pasca insiden pembakaran bendera tauhid di Garut, kata Irman pihak kepolisian langsung bergerak untuk meredam gejolak di masyarakat.

"Pemberitahuannya rencana adanya unjuk rasa. Namun mudah-mudahan dengan adanya silaturahmi antara forkominda dengan semua pihak masyarakat bisa mereda. Dan juga keinginan masyarakat bisa tersalurkan melalui program silaturahmi ini," katanya.

Kredit

Bagikan