90 milenial muslim di Indonesia belajar Islam sekaligus ikuti workshop konten digital

workshop konten digital
Bandung.merdeka.com - Sebanyak 90 peserta dari kalangan milenial muslim akan mengikuti silaturahmi Bhinneka, kegiatan bertandang ke berbagai rumah ibadah dari 6 agama yang berbeda di wilayah Cilincing, Jakarta Utara, dan berkesempatan untuk berinteraksi dengan para pemuka agama dari masing-masing rumah ibadah.
Setelah itu, para peserta juga akan mengundang perwakilan remaja dari beragam latar belakang agama seperti Budha, Hindu, Konghucu, Katolik dan Kristen Protestan untuk hadir di acara workshop, untuk berdiskusi santai sesama remaja mengenai perbedaan-perbedaan yang ada di antara mereka.
Silaturahmi ini diharapkan dapat mengajarkan nilai dan sikap toleransi, dan mampu meruntuhkan persepsi negatif yang mungkin ada di antara para pemeluk agama yang berbeda. Kegiatan ini adalah bagian dari workshop bagi para finalis kompetisi konten digital yang diadakan oleh Milenial Islami, yang akan berlangsung pada tanggal 11-14 Oktober 2018, di Wisma Hijau, Depok, Jawa Barat.
Para peserta yang terdiri dari 90 remaja usia sekolah menengah atas serta mahasiswa strata satu dan sederajat, hadir dari berbagai wilayah di Indonesia, termasuk dari Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Para peserta ini terpilih dari seleksi ketat kompetisi pembuatan konten digital Milenial Islami, yang terbuka bagi para milenial dengan tujuh kategori, yakni; esai, foto, komik, meme, vlog, animasi dan video pendek. Panitia menerima lebih dari 2.400 karya yang masuk dari seluruh Indonesia.
Dalam workshop selama empat hari tersebut, para peserta akan mendapatkan materi mengenai pentingnya pemahaman Islam yang moderat dan mengedepankan sikap toleransi di antara sesama manusia, tanpa memandang latar belakang agamanya. Nilai utama ajaran Islam ini diterjemahkan secara sederhana dalam ikrar "meyakini Islam di hati" yang berarti keimanan dan keislaman bagi pemeluknya, serta ikrar "menghargai keragaman insan di bumi" yang berarti perilaku saling menghargai dan menghormati terhadap setiap manusia yang berbeda-beda dari sisi latar belakang suku, bahasa dan bahkan agama di dunia ini, sebagai sebuah sunatullah. Dalam kampanye di media sosial, tagar yang kami gunakan adalah #meyakinimenghargai.
Selain itu, dalam workshop ini para peserta akan mendapatkan materi mengenai pentingnya bahaya hoaxs bagi kerukunan umat beragama secara khusus, serta kerukunan hidup berbangsa secara umum. Telah banyak bukti yang menunjukkan di banyak konflik horizontal bahwa hoaxs adalah penyebabnya. Oleh karenanya, para milenial perlu ambil bagian untuk melawan hoaxs dan menggunakan media sosial sebagai sarana untuk menyebarluaskan pesan damai dalam Islam.
Sebagai tambahan, para peserta ini juga mendapatkan pengetahuan teknis mengenai bagaimana memproduksi dan memasarkan konten digital, dari sejumlah narasumber ternama seperti Yoris Sebastian, Pangeran Siahaan, Otoy Cihuy, dan nama tenar lainnya.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Milenial Islami dengan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (PPIM UIN Jakarta) melalui program CONVEY - Fostering Tolerant Religious Education to Prevent Violence Extremism, dan Peace Generation sebagai campaign partner.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak