Penanganan mobil toko dan PKL Cicadas jadi 'PR' Ketua Satgasus yang baru
Bandung.merdeka.com - Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana telah resmi menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Pedagang Kaki Lima (PKL). Dengan begitu semua persoalan PKL di Kota Bandung saat ini berada dibawah komandonya. Sebelumnya jabatan Ketua Satgasus dijabat Wali Kota Bandung, Oded M Danial.
Oded M Danial meminta Ketua Satgasus untuk menuntaskan permasalahan PKL di sejumlah titik di Kota Bandung. Di antaranya, maraknya Mobil Toko (Moko) dan PKL Cicadas dan di sejumlah ruas jalan.
Untuk Moko, Oded memerintahkan Satgasus bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk menuntaskannya. Karena menurutnya, Moko telah menganggu hak pengguna jalan kaki. Selain itu para pengusaha Moko merupakan orang atau kelompok yang memiliki tempat usaha bukan PKL.
"Saya sampaikan bahwa untuk moko karena berdasarkan informasi dari lapangan sesungguhnya moko itu bukan lagi pengusaha PKL, mereka 'geus bareunghar'. Dari situlah ditambah pertimbangan dari fungsi jalan itu sendiri untuk lalu lintas kendaraan maka idealnya enggak boleh ada. Kita upayakan itu, maka saya tegaskan moko harus ditertibkan," ujar Oded kepada wartawan di Balai Kota Bamdung, Rabu (3/10).
Adapun untuk penanganan PKL di Cicadas, Oded mengaku akan menginstruksikan ketua dan Satgasus dan jajaran OPD untuk menuntaskan masalah di Cicadas. Pihaknya juga akan berkordinasi dengan beberapa Ketua Fraksi maupun pimpinan Dewan (DPRD Kota Bandung). Pihaknya akan mengajukan rencana penataan khusus untuk PKL Cicadas.
"Saya meminta ke Kang Yana dan Pak Priyana (Kepala Dinas Koperasi UKM) menuntaskan masalah di Cicadas di antaranya saya meminta kepada mereka sesuai hasil kajian di satgasus zaman Mang Oded itu yang pertama saya minta PKL Cicadas dirapikan sementara, itu jangka pendek. Tong kumuh. Jangka panjang kita pikirkan mereka ada relokasi. Kalaupun harus pake anggaran, Mang Oded diskusi dengan dewan sebelum dilantik, alhamdulillah sudah ada banyak kesepahaman. Kalau kondusif kalau dianggarkan di APBD nanti 2019 bisa dianggarkan. Tempatnya dan anggarannya akan dikaji dulu," ungkapnya
Oded mengatakan, selama kepemimpinannya bersama Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil periode 2013-2018, telah banyak menata PKL. Hal utama dalam penataan PKL yaitu pembinaan yang maksimal.
"Prinsip dasar dari penataan PKL ini adalah pembinaan yang bagus. Kalau kita berpikirnya merapihkan tata ruang Bandung, tentu harus dengan pembinaan. Intinya punya kewajiban moral," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung, selaku Ketua Satgasus PKL, Yana Mulyana bertekad menjaga soliditas dengan OPD terkait. Menurutnya hal tersebut penting untuk kordinasi yang lebih maksimal.
"Kita upayakan pembinaan dan penataan. Hayu kerja bareng-bareng. Niatnya juga kita buat Bandung dari baik menjadi semakin baik," ajaknya.
Ia pun menugaskan aparat kewilayahan memiliki data yang terbaru tentang jumlah PKL.
"Setiap aparat kewilayahan update data PKL-nya. Di tahun 2015, di Kota Bandung ada sebanyak 22.000 PKL. Nah ini harus jelas di mana saja. Kalau punya data, kita bisa 'treatment'. Sehingga program bisa dilakukan," katanya.