Bandung.merdeka.com - Institut Teknologi Bandung (ITB) mengirimkan bantuan logistik untuk korban bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Bantuan berupa makanan, handuk, perlengkapan bayi, dan obat-obatan. Bantuan tersebut dikirimkan melalui posko bantuan TNI di Bandara Halim Perdanakusuma.

Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni, dan Komunikasi ITB.Dr. Miming Miharja, menyampaikan belasungkawa dan rasa prihatin yang mendalam atas bencana gempa dan tsunami di Donggala dan Palu

"Pimpinan dan Sivitas Akademik Institut Teknologi Bandung menyampaikan belasungkawa dan rasa prihatin yang mendalam atas bencana gempa dan tsunami di Donggala, Palu, dan wilayah sekitarnya," ujar Miming dalam siaran persnya.

Bencana Gempa dengan magnitudo 7,4 SR diikuti Tsunami diketahui melanda Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah pada hari Jumat, (28/9) lalu. Ratusan orang dikabarkan meninggal dunia dan mengalami luka-luka akibat tertimpa runtuhan bangunan dan gelombang tsunami yang menerjang kawasan Palu dan Donggala.

"Kami mendoakan dan turut mengupayakan agar para korban mendapat bantuan yang dibutuhkan," kata dia.

Direktur Administrasi Umum, Dra. Binarti Dyah Pertiwi M.H, mengatakan pengiriman barang bantuan bencana Palu dari ITB ke Posko Bantuan di Halim Perdanakusuma tak lepas dari bantuan semua pihak.

"Bantuan lain yang disiapkan tim ITB, yaitu teknologi penyediaan air bersih, prototipe rumah tahan gempa, early warning system, dan mitigasi bencana," ujarnya.

Tak hanya bantuan logistik, ITB juga akan mengirimkan bantuan teknologi sesuai bidang kepakarannya masing-masing.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat kami sudah bisa menyampaikan data geospasial bagi yg membutuhkan," ujar Prof. Ketut Wikantika dari Kelompok Keahlian Inderaja dan Sains Informasi Geografis.

Bantuan kepakaran nantinya akan dikoordinir Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) di ITB sebagai bentuk upaya pemulihan korban bencana di Palu, Donggala dan sekitarnya.