Inggris tawarkan Kota Bandung teknologi pengolahan sampah plastik jadi solar

user
Endang Saputra 28 September 2018, 10:27 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Oded Mohamad Danial menggelar pertemuan dengan perwakilan dubes Inggris di gedung Assessment Kota Bandung Jalan Cicendo, Kamis (27/9). Dubes Inggris yang diwakili oleh Deputy Head of Economics and Prosperity Kedutaan Besar Inggris, Sam Hayes menawarkan kerja sama dengan Kota Bandung di bidang lingkungan.

Oded mengatakan, Inggris menawarkan kerjasama untuk mengelola sampah plastik di Kota Bandung. Dengan teknologi yang dimiliki Inggris, nantinya sampah plastik tersebut dapat diubah menjadi bahan bakar solar.

"Mereka menawarkan ingin bekerjasama pengelolaan sampah tapi khusus sampah plastik. Sampah ini nanti dapat diolah menjadi bahan bakar solar. Kalau betul bisa nanti solar ini unruk bus TMB," ujar Oded kepada wartawan.

Menurut Oded, dalam kerjasama tersebut pihak Inggris akan membawa teknologi dan investasi. Sementara pihak Pemkot Bandung diminta untuk menyediakan lahan untuk tempat pengolahan sampah plastik menjadi solar.

"Untuk infrastrukturnya mereka butuh tanah 1 hektar untuk pengolahan plastik. Mereka siap membawa teknologi dan investasi. Kalau lahan 1 hektar di Bandung tidak terlalu susah ," kata dia.

Oded mengungkapkan, dirinya tertarik dengan penawaran kerjasama dari Inggris karena produksi sampah plastik di Kota Bandung terbilang tinggi. Melalui teknologi yang diterapkan juga diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif pengelolaan sampah di Kota Bandung.

Selain di bidang lingkungan, Inggris juga menawarkan kerjasama dibidang transportasi. Kerjasama yang ditawarkan yakni berupa bantuan kajian terkait integrasi moda transportasi di Kota Bandung. Kajian ini nantinya dapat menjadi masukan bagi Pemkot untuk menentukan moda transportasi yang tepat diterapkan di Kota Bandung

"Jadi nanti dari hasil kajian itu bisa menentukan mau seperti apa moda transportasi di Kota Bandung. Termasuk pembiayaannya (kajian) dari mereka (Inggris)," ungkap Oded.

Sementara itu, Prosperity Fund Global Future Cities Programme Manager British Embassy, Maria Renny Herdanti menjelaskan tentang transportasi. Ia menyarankan agar transportasi massa di Kota Bandung dioptimalkan. Kota Bandung dengan penduduk yang cukup padat memberikan peluang untuk transportasi masa lebih berkembang,

"Perbaikan angkutan umum ke depannya dapat mendukung mobilitas perkotaan. Karena kami lihat masyarakat Bandung cukup maju dan disiplin. Maka dari itu, kita coba kembangkan transportasi ini agar lebih diberdayakan," kata dia.

Selain kedatangan perwakilam Dubes Inggris, Oded juga kedatangan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Chang-beom. Dalam pertemuan tersebut Oded berkomitmen melanjutkan kerja sama antara Kota Bandung dengan Kota Seoul dan Suwon Korea Selatan Keduanya bersepakat untuk melanjutkan kerja sama sister city yang sudah terjalin dengan Kota Seoul dan Kota Suwon.

"Tentu akan kita lanjutkan, karena ini adalah kerja sama yang baik," ucap Oded.

Menurutnya, kerja sama sister city juga menjadi bagian dari konsep kolaborasi yang ia usung. Kolaborasi tersebut tidak sebatas di dalam negeri saja tetapi juga dengan luar negeri.

"Kolaborasi itu bisa dalam bentuk apapun. Apalagi kalau dengan Seoul dan Suwon itu sudah sister city," katanya.

Kredit

Bagikan