Kota Bandung jadi tuan rumah puncak acara peringatan Hari Santri Nasional 2018

user
Mohammad Taufik 31 Agustus 2018, 18:45 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Kota Bandung akan menjadi tuan rumah puncak acara peringatan Hari Santri nasional 2018. Acara yang akan digelar pada 21 Oktober mendatang ini rencananya akan dihadiri langsung Presiden RI Joko Widodo.

Hal itu disampaikan Direktur Pendidikan Diniyah dan pondok pesantren Ahmad Zayadi seusai melakukan pertemuan dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Pendopo.

"Jadi pertemuan hari ini itu persiapan dalam rangka peringatan Hari Santri yang Insya Allah nanti puncak kegiatannya itu akan diselenggarakan di Bandung. Itulah sebabnya Saya hari ini ke sini, silaturahim sama Pak Wali untuk mendapatkan format terbaik dalam memperingati Hari Santri tahun 2018," ujar Ahmad kepada wartawan, Kamis (30/8).

Menurut Ahmad, untuk peringatan Hari Santri tahun ini pihaknya akan mengusung tema 'Bersama Santri Damailah Negeri'. Di puncak acara nanti akan digelar berbagai acara, mulai dari tausiyah, orasi hingga berbagai acara lainnya.

"Karena ini puncak, kegiatan jadi lebih pada perayaan. Jadi nanti ada orasi, tausyiah dan orkestra Mas Adi MS. Kemudian ada kegiatan kegiatan yang lain, termasuk salah satu diantaranya nanti akan diramaikan penampilan Nissa Sabyan dan kawan-kawan yang lain. Insya Allah peringatan hari santri ini akan dihadiri oleh Presiden RI Bapak Jokowi bersama sama masyarakat Jabar untuk memperingati hari santri," katanya.

Di tempat yang sama, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku bangga Kota Bandung bisa menjadi tuan rumah dalam acara puncak peringatan Hari Santri Nasional tahun ini.

"Saya sangat berbangga bisa jadi tuan rumah. Walaupun posisinya Saya nanti sudah jadi Gubernur mungkin yah di bulan Oktober, tapi intinya kita dukung," ucapnya.

Pria yang akrab disapa Emil ini menyebut reposisi santri saat ini sudah sangat luar biasa. Apalagi pasca ditetapkannya hari santri oleh pemerintah. Tak hanya itu, santri juga telah menunjukkan eksistensinya dengan berbagai kegiatan, tidak hanya berdiam diri di pesantren.

"Sekarang (santri) tidak hanya berdiam di pesantrennya, tapi menunjukkan eksistensinya dalam dunia kekinian. Ada santri digital, kemudian liga sepakbola santri juga dan lomba sastra, lomba kreativitas, teknologi dan lain-lain. Ini menunjukan bahwa eksistensi santri sangat diharapkan melebihi apa yang mereka lakukan di pesantren," ujarnya.

Kredit

Bagikan