PT Dirgantara Indonesia teken kerja sama teknologi dengan Boeing
Bandung.merdeka.com - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menjalin kerjasama dengan perusahaan pesawat Amerika Serikat Boeing. Kerjasama dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman / Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan oleh Direktur Teknologi dan Pengembangan PTDI, Gita Amperiawan dan Vice President-International Strategic Partnership Boeing, Maria Laine, di Kantor Perwakilan Boeing, Washington D.C., Amerika Serikat.
Sejumlah hal yang dikerjasamakan dalam MoU mencakup teknologi manufaktur, sertifikasi serta dukungan dan pemeliharaan untuk vertical lift products.
Direktur Utama PTDI Elfien Goentoro, mengatakan, PTDI merupakan mitra utama dalam membangun sektor kedirgantaraan di Indonesia dan telah menunjukkan kompetensi inti dalam hal desain dan pengembangan pesawat terbang, structure manufacturing, produksi serta pelayanan baik untuk pesawat militer maupun komersial.
"PTDI telah menjadi pemasok (global supply chain) untuk pesawat terbang komersial milik Boeing, dan dengan adanya Nota Kesepahaman ini akan memperluas area kolaborasi kami di sisi militer dengan peluang dalam kemampuan untuk vertical lift products," ujar Elfien dalam siaran persnya, Jumat (31/8).
Skip Boyce, President Boeing Asia Pasifik mengatakan bahwa Boeing dan Industri Dirgantara di Indonesia telah bekerja sama selama hampir 70 tahun. Kerjasama ini merupakan langkah penting ke depan untuk mendukung pertumbuhan industri dirgantara di Indonesia.
"Kami melihat nota kesepahaman ini sebagai langkah penting dalam mendukung visi Indonesia untuk perkembangan ekonomi saat ini dan masa depan serta pertumbuhan dalam sektor Industri Kedirgantaraan di Indonesia," katanya.
Untuk diketahui, hubungan Boeing dengan Negara Indonesia telah dimulai pada tahun 1949, ketika Garuda Indonesia, maskapai penerbangan nasional, mulai beroperasi dengan menerbangkan pesawat Douglas DC-3. Saat ini, pesawat buatan Boeing merupakan tulang punggung bagi maskapai penerbangan di Indonesia.
Hubungan Boeing dengan Indonesia telah berkembang dengan memperluas kerjasama dalam penerbangan komersial, pertahanan, ruang angkasa, serta penelitian dan teknologi.
Sementara di sisi pertahanan, Pemerintah Indonesia telah menandatangani surat penawaran dan penerimaan dengan Pemerintah Amerika Serikat pada Agustus 2013 untuk 8 (delapan) unit helikopter Apache AH-64E, yang merupakan helikopter multi-role terbaik di dunia. Pengiriman ke delapan helikopter tersebut telah diselesaikan pada awal tahun ini.
Penandatanganan Mou antara PTDI dan Boeing ini dilakukan di sela kunjungan kerja Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Ryamizard Ryacudu ke Pentagon, Washington DC, Amerika Serikat (AS). Kedatangan Menhan Ryamizard ke Pentagon sendiri untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Menhan Amerika Serikat (AS) yakni James Mattis.