Tampung ide dan gagasan warga, Emil-Uu gelar acara 'Ngajabarkeun Suara Jabar Juara'

user
Endang Saputra 26 Agustus 2018, 11:51 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat terpilih Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum menggelar acara bertajuk 'Ngajabarkeun Suara Jabar Juara' di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung Sabtu (25/8). Acara ini digelar untuk mendengar masukan, ide dan gagasan dari warga untuk pembangunan di Jawa Barat lima tahun ke depan.

Tampak warga dari berbagai lapisan masyarakat berkumpul di Gedung Merdeka. Mereka menyampaikan ide dan gagasan kepada Ridwan Kamil dan Uu.

Ridwan Kamil mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya untuk mengajak semua pihak untuk terlibat dalam pembangunan di Jawa Barat. Menurutnya, masa depan Jawa barat adalah kombinasi dari gagasan visi dari pemimpinnya dan kombinasi aspirasi warga.

"Warga tentulah punya cara pandang sendiri, karena tujuan pembangunan kan membuat warganya bahagia dan sejahtera. Nah kebahagiaan warga ini kita tampung. Masalah nanti bisa 100 persen dipenuhi, apa hanya 80 persen, apa hanya 50 persen nanti kita komunikasikan. Tapi sejatinya adalah tujuan penyelenggaraan hari ini adalah mendengarkan langsung dengan cara yang baik," ujar pria yang akrab disapa Emil kepada wartawan.

Menurut Emil, beragam ide dan gagasan dari warga ini nantinya akan dirumuskan oleh tim optimalisasi dan sinkronisasi. Setelah dirumuskan, nanti ide dan gagasan tersebut akan dijabarkan menjadi program selama 5 tahun kepemimpinan Ridwan Kamil-Uu.

"Itulah cara kita membangun bangsa ini yaitu kolaborasi membangun aspirasi dari bawah bukan top down bukan one man show tapi kolaborasi dari semua pihaknya," kata dia.

Selain menampung aspirasi secara langsung, Emil juga membuka kanal khusus bernama Bit.ly/RuangKolaborasiJabarJuara. Di kanal ink warga dapat turut memberikan gagasan untuk pembangunan Jabar selama 5 tahun ke depan.

"Kalau satu-satu juga kan enggak mungkin, jadi dikombinasi dengan aspirasi digital sehingga orang yang secara fisik tidak bisa hadir itu tetap bisa menyuarakan," ucapnya.

Hingga saat ini lanjut Emil, sudah ada ribuan gagasan yang masuk ke dalam kanal online tersebut. Sebagian besar gagasan yang disampaikan yakni terkait infrastruktur. .

"Mayoritas curhatnya infrastruktur. Banyak (persoalannya), salah satunya kita memastikan jalan sampai ke desa bisa mulus ya dengan program KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha). Pada saat dana apbd tidak cukup kita prioritaskan pake dana swasta juga. Jadi kalau untuk masyaralat pedesaan pasti jalan mulus (persoalannya), kalau daerah metropolitan transportasi publik yang jadi prioritas. Ujung ujungnya ke ekonomi. Jadi ini mengkonfirmasi survei survei yang mengatakan memang aspirasi warga jabar hampir 60-70 persen itu ekonomi," ungkapnya.

Dalam kanal 'Ruang Kolaborasi Jabar Juara' yang disampaikan melalui jejaring digital dan online, tercatat sebanyak 4.829 responden pada periode 14 - 22 Agustus 2018 telah memberikan beberapa masukan, di antaranya terkait sektor pembangunan yang harus menjadi prioritas pasangan RINDU dalam lima tahun ke depan.

Sebanyak 25,7% responden menilai sektor pekerjaan umum dan penataan ruang menjadi prioritas pertama, disusul sektor pendidikan (89%), pembangunan pedesaan (7%), Transportasi, perhubungan dan logistik (6,9%) dan lingkungan hidup & kebencanaan (6,4%).

Selain itu, responden menilai permasalah utama di sektor-sektor prioritass tersebut, diantaranya adalah jalan rusak, angka putus sekolah yang tinggi, angkutan umum yang tidak memadai, tingginya urbanisasi, dan banjir di kabupaten.

Responden juga mengusulkan solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut adalah pembentukan unit reaksi cepat, penyediaan beasiswa bagi siswa yang tidak mampu, perbanyak jalur kereta api, peningkatan ekonomi desa, dan revitalisasi sungai Citarum.

Sebanyak 46% responden sepakat jika semua solusi yang diusulkan dapat direalisasikan, maka seluruh lapisan masyarakat akan mendapatkan manfaat dari kegiatan pembangunan di Jawa Barat. Sebanyak 9,3% menilai manfaatnya dapat dirasakan oleh pelajar, UKM (6,4%), Petani (5,8%), dan Buruh (3,8%).

Kredit

Bagikan