Pemkot Bandung tambah jumlah puskesmas PONED

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil
Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung terus meningkatkan layanan kesehatan untuk warganya. Salah satunya dengan meningkatkan pelayanan di Puskesmas menjadi setara rumah sakit.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan Pemkot Bandung yakni dengan terus menambah jumlah puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri Neonatus Emergency Dasar). Dengan adanya puskesmas PONED ini mampu memberikan pelayanan untuk menangani kegawatdaruratan dalam proses persalinan selama 24 jam.
Salah satu lokasi pembangunan puskesmas PONED yakni Puskesmas Sukarasa yang berada di Kecamatan Sukasari. Dengan anggaran Rp 3,7 miliar dari APBD, puskesmas ini akan dibangun denga pelayanan setara rumah sakit.
"Jadi hari ini kita memulai pencanangan puskesmas kategori PONED. Jadi sekarang warga di Sukasari bisa melahirkan tidak usah ke rumah sakit cukup di puskesmas," ujar pria yang akrab disapa Emil saat melakukan groundbreaking pembangunan Puskesmas Sukarasa di Kecamatan Sukasari, Jumat (24/8).
Emil mengatakan, saat ini Kota Bandung telah telah memiliki 6 puskesmas PONED. Dengan adanya pembangunan ini, dapat menambah jumlah puskesmas PONED di Kota Bandung.
Menurut Emil, di Puskesmas PONED ini akan dilengkapi dengan bidan dan dokter spesialis untuk menangani pasien melahirkan yang membutuhkan pemanganan medis gawat darurat.
"Mudah-mudahan ini memperkuat kesehatan warga Bandung yang alhamdulillah angka harapan hidupnya sudah 73,8 tahun. Jadi makin tinggi kualitas pelayanan kesehatan umur panjangnya makin jauh, alhamdulillah," katanya.
Emil menargetkan puskesmas PONED ini dapat hadir di setiap kelurahan di Bandung. Hal ini agar pelayanan kesehatan dapat tersebar merata di kewilayanan
"Target idealnya sih di zaman Pak Oded bisa meneruskan mimpin satu kelurahan satu kelurahan satu puskesmas. Harus ada (di setiap kelurahan), karena memang konsepnya Bandung juara kan desentralisasi. Jadi orang bisa melahirkan di mana aja. Pokoknya mah enggak harus semua ke rumah sakit. Bahwa di puskesmas oge bisa 'brojol' dengan nyaman," katanya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak