Bio Farma terus upayakan sertifikasi halal vaksin MR

user
Endang Saputra 05 Agustus 2018, 13:48 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Direktur Pemasaran Bio Farma, Sri Harsi Teteki mengatakan, selama ini Bio Farma terus berupaya untuk melakukan registrasi halal semua pasokan vaksinnya, termasuk vaksin MR. Soalnya, sertifikasi halal menjadi salah satu konsen dari Bio Farma.

"Bio Farma sangat concern dengan masalah halal. Sesuai aturannya registrasi sertifikasi halal harus dilakukan oleh manufacturer atau produsen vaksin, dalam hal ini pabrik di India," ujar Sri dari keterangan tertulis diterima Merdeka Bandung, Sabtu (4/8).

Kata dia, pada November 2017 lalu Bio Farma sudah mengunjungi produsen vaksin MR di India, serta menyampaikan bahwa sertifikasi halal merupakan hal yang diwajibkan oleh Pemerintah Indonesia.

"Kami terus berkonsultasi, berkoordinasi membantu produsen vaksin MR serta berkomunikasi dengan MUI komisi fatwa untuk proses sertifikasi ini," imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit(P2P) Kemenkes RI, Anung Sugihantono mengatakan, imunisasi MR akan dimulai serentak pada 1 Agustus sampai dengan September 2018 pada bayi usia sembilan bulan sampai anak usia 15 tahun.

Target Sasaran untuk imunisasi ini adalah sebanyak 31.963.154 juta di 28 provinsi diluar jawa, tahun 2017 sudah dilaksanakan di enam provinsi di Jawa yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI jakarta, Banten, dan DIY.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, memiliki komitmen untuk mencapai eliminasi penyakit campak dan pengendalian penyakit rubella dan kecacatan bawaan rubella atau congenital rubella syndrome pada tahun 2020. Komitmen tersebut akan diwujudkan melalui pemberian vaksinasi tambahan Measles Rubella (MR) untuk bayi usia sembilan bulan atau anak dibawah usia 15 tahun.

Tahun 2018, pemerintah akan mengadakan program pencanangan vaksin MR Tahap dua yang akan diselenggarakan di Provinsi Sulawesi Selatan, dan akan diikuti oleh provinsi lainnya yang berada di luar pulau Jawa. Sedangkan untuk provinsi-provinsi yang berada di pulau Jawa, sudah lebih dulu dilaksanakan pada pencanangan vaksin MR tahap I tahun 2017 yang lalu, di Yogyakarta.

Bio Farma sendiri mengaku siap dengan pasokan Vaksin MR sebanyak 57.843.570 dosis dan mencukupi sesuai target imunisasi Kemkes. Saat ini hanya ada dua produsen vaksin MR antara lain China dan India, tetapi yang memiliki persyaratan lengkap hanya dari India.

Semua vaksin MR yang digunakan untuk Kampanye MR pada tahap satu dan tahap dua ini, berasal dari mitra Bio Farma di India, yang produksi vaksin MR nya sudah digunakan di 140 negara termasuk negara-negara Islam yang sudah lebih dulu mencanangkan vaksin ini, dan sudah melalui studi keamanan di berbagai negara di dunia.

Selain itu, Corporate Secretary Bio Farma, Bambang Heriyanto menambahkan, saat ini Bio Farma sudah mandiri untuk Vaksin Campak (Measles).

"Kami sedang dalam tahap pengembangan untuk vaksin kombinasi Measles dan Rubella (MR) dengan menggunakan bulk Rubella yang bekerjasama dengan partner kami. Memerlukan waktu yang lama untuk produksi vaksin, kami perlu kehati-hatian untuk proses produksi vaksin agar bebas dari aspek hewani, selain tentunya memperhatikan aspek kualitas, keamanan serta keampuhan produk," katanya.

Kredit

Bagikan