Pemkot Bandung luncurkan enam unit ATM beras untuk warga miskin

user
Endang Saputra 31 Juli 2018, 14:25 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung meluncurkan ATM beras untuk warga kurang mampu. Melalui ATM beras ini, penyaluran beras kepada warga kurang mampu tidak lagi dilakukan secara manual, tetapi cukup lewat kartu.

Peluncuran ATM beras ini dilakukan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dalam peringatan hari Krida Pertanian tahun 2018 di Lapangan Urugan, Jalan AH. Nasution RW 01 Kelurahan Cisurupan, Kecamatan Cibiru, Selasa (31/7). Dalam acara tersebut hadir pula Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung Elly Wasliah.

Ridwan Kamil mengatakan, kehadiran ATM beras ini sebagai bentuk inovasi untuk mengejar ketahanan pangan. Menurutnya, bantuan pangan ini diberikan kepada warga yang tidak terakomodir sebagai penerima raskin.

"Raskin kan sistem memberi kepada warga tidak mampu. Kalau itu diberikan langsung Pak RT-nya. Sekarang cukup pakai kartu," ujar pria yang akrab disapa Emil ini kepada awak media di lokasi.

Menurut Emil, ATM beras ini nantinya akan ditempatkan di kelurahan. Untuk penyalurannya dikhususnya di rumah-rumah ibadah seperti masjid dan gereja.

"ATM beras ini konsepnya ditaruh di rumah-rumah ibadah untuk jemaahnya. Alasannya adalah agar sambil meminta berasnya tentu ada nasehat untuk keluar dari jurang kemiskinan, kalau di masjid para ulama, kalau gereja para pendetanya. Sehingga pulang-pulang tetap dapat bantuan kedua dapat nasihat," kata dia.

Emil mengungkapkan, melalui ATM beras ini dapat mengurangi proses kecurangan. Sebab takaran beras yang disiapkan sudah diatur melalui mesin.

Untuk percontohan, saat ini baru ada enam unit ATM beras. Enam unit ini ditempatkan di 5 masjid dan 1 gereja. Lima masjid yakni Masjid Abu Bakar Ash Shiddiq di Kecamatan Gedebage, Masjid An Nur di Kecamatan Antapani, Masjid Atlas di Kecamatan Kiaracondong, Masjid Al Ikhlas di Kecamatan Cicendo, Masjid Al Fitroh Kecamatan di Bandung Kulon dan Gereja Tabernakel Kecamatan Cibeunying Kaler.

Menurut Emil harga satu unit ATM beras yakni Rp 33 juta. Ke depan pihaknya akan melakukan pengadaan 151 unit ATM beras senilai Rp 5 miliar dari APBD. Dia menyebut untuk satu mesin ATM diperuntukan untuk 75 Kepala Keluarga (KK).

"Hari ini simbolis masih enam unit Nanti ada di 151 masjid kelurahan rumah ibadah dan kecamatan. Nanti butuh Rp 5 miliar untuk seluruh kelurahan punya fasilitas seperti ini," ungkapnya.

Sementara itu Kepala Dispangtan Kota Bandung Elly Wasliah, mengatakan bahwa beras yang disalurkan lewat ATM beras ini merupakan beras jenis premium. Beras yang disalurkan merupakan stok yang dimiliki Pemkot Bandung.

"Berasnya jenis premium seharga Rp 12 ribu/kg. Ini cadangan pangan dari pemerintah Kota Bandung," kata Elly.

Elly menyebut setiap warga akan mendapatkan beras 10 kilogram perbulannya. Warga bisa mendapatkan setiap pekannya sebesar 2,5 kilogram. Dia menyebut bahwa saat ini ada 65 ribu warga Kota Bandung yang menerima raskin.

"Datanya kan kita ada 65 ribu untuk yang penerima bantuan non tunai, nah yang di luar itu ada daya lagi warga kurang mampu yang harusnya menerima itu datanya update udah dua tahun, dinsos yang paling tahu kalau dulu 12 ribu KK," katanya.

Kredit

Bagikan