Gempa di Lombok, Rumah Zakat turunkan relawan

user
Endang Saputra 31 Juli 2018, 10:35 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Sebagai bentuk kepedulian terhadap korban dari bencana alam gempa bumi di wilayah Lombok, Bali, dan Sumbawa kemarin, Rumah Zakat menurunkan tiga orang relawan untuk mengirimkan bantuan bagi para korban.

Seperti yang telah dikabarkan bahwa gempa bumi berkekuatan 6,4 SR telah mengguncang wilayah Lombok, Bali dan Sumbawa kemarin. Data sementara berdasarkan laporan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Barat, tercatat 14 orang meninggal dunia, 162 jiwa luka-luka dan ribuan unit rumah rusak. Dampak terparah dari gempa terdapat di Kabupaten Lombok Timur.

"Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, kami (Rumah Zakat) menurunkan tiga relawn untuk support pengiriman bantun untuk tahap awal," ujar CEO Rumah Zakat, Nur Effendi saat jumpa wartawan di kantor Rumah Zakat, Jalan Turangga, Senin (30/7).

Ia menjelaskan, para relawan yang ditugaskan oleh Rumah Zakat ini mendapat mandat untuk melakukan assesment dampak dan kebutuhan serta mendistribusikan bantuan sembako serta kornet dan rendang Superqurban.

"Hari ini relawan Rumah Zakat dari Sumbawa pun sedang menuju lokasi bencana untuk membantu proses evakuasi," imbuhnya.

Sementara itu sebanyak 3.000 kaleng kornet dan rendang Superqurban sudah tiba di Ambon pada Minggu (29/7) untuk disalurkan kepada warga Suku Amuse Ane di Gunung Morkelle, Maluku Tengah yang mengalami kekurangan pangan. Pemberangkatan Superqurban tersebut dilakukan sejak Kamis (26/7) yang dibawa oleh para relawan Rumah Zakat.

Beberapa waktu lalu, tiga warga Suku Amuse Ane yang terdiri dari satu orang lansia dan dua balita meninggal dunia akibat busung lapar. Menurut informasi BPBD Kabupaten Maluku Tengah, kelaparan yang terjadi diakibatkan oleh hama babi hutan dan tikus yang menyerang perkebunan milik warga. Akibatnya, saat ini warga Suku Mausu Ane mengalami krisis bahan pangan lokal.

"Perjalanan relawan menuju lokasi Suku Mausu Ane memang tidak mudah. Hari ini insyaAllah Superqurban akan diterima oleh warga di Maluku Tengah. Semoga dapat menjadi asupan gizi bagi saudara-saudara kita yang sedang mengalami krisis bahan pangan lokal," katanya.

Kredit

Bagikan