Harga telur dan daging ayam melambung, Pemkot Bandung belum akan lakukan OPM

user
Mohammad Taufik 14 Juli 2018, 17:41 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus memantau harga telur dan daging ayam. Dalam beberapa hari terakhir, kedua komoditas tersebut mengalami lonjakan harga yang kurang wajar. Di pasar tradisional harga telur terpantau sekitar Rp 28 - 29 ribu per kilogram. Sementara harga daging ayam Rp 41 - 42 ribu per kilogram.

Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Kota Bandung, Eric M. Attauriq menjelaskan, secara rantai distribusi tidak terjadi masalah. Antara penawaran dan permintaan relatif kembali normal usai Idul Fitri beberapa waktu yang lalu.

Menurut Eric, pihaknya akan memantau pergerakan harga telur dan daging ayam dalam satu sampai dua minggu ke depan sebelum melakukan langkah selanjutnya. Hasilnya akan disampaikan ke Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) karena dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap inflasi.

"Masalahnya ada di hulu, rantai distribusi masih aman. Jadi sejauh ini belum akan melakukan OPM (operasi pasar murah)," ujar Eric dalam siaran persnya, Sabtu (14/7).

Sementara itu, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung, Elly Wasliah membenarkan penyebab kenaikan harga kedua komoditas tersebut adanya di hulu. Di antaranya karena kenaikan kurs Dolar terhadap Rupiah yang menyebabkan harga pakan dan vitamin ikut-ikutan naik.

"Libur panjang setelah lebaran dan tahun ajaran baru juga jadi penyebab lain. Karena banyak pegawainya libur sehingga sebagian ayam petelur dijual dan sekarang harus mulai lagi dari awal dan itu membutuhkan waktu," ucapnya.

Atas kenaikan tersebut, Dispangtan Kota Bandung akan terus berkoordinasi dengan daerah produsen seperti Blitar untuk telur ayam dan Priangan Timur untuk daging ayam. Koordinasi ini untuk memastikan stok ayam hidup mencukupi.

"Bandung itu kan daerah konsumen, jadi kami terus berkoordinasi dengan daerah produsen. Mudah-mudahan baik stok telur maupun daging ayam segera kembali normal," katanya.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menegaskan bahwa jika harga telur dan daging ayam masih melambung tinggi pihaknya akan segera melakukan operasi pasar.

"Standar prosedur dari pemerintah ada melakukan operasi paaar. Jadi kalau diduga ada permainan supply dan demand terhadap daging ayam ataupun telur maka langkah P3K nya adalah menyelenggarakan yang namanya operasi pasar dengan harga yang murah," tuturnya.

Kredit

Bagikan