Beberapa hari ini suhu udara di Bandung terasa dingin, begini penjelasan BMKG

user
Mohammad Taufik 05 Juli 2018, 15:38 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Suhu udara di wilayah Bandung Raya, termasuk Kota Bandung dalam beberapa hari terakhir terasa sangat dingin. Dinginnya udara begitu terasa saat malam hari.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Bandung memberikan penjelasan terkait hal tersebut.

Kepala Kelas 1 Bandung, Tony Agus Wijaya mengatakan bahwa dinginnya suhu udara saat ini merupakan hal yang wajar. Hal ini mengingat wilayah Bandung sedang memasuki musim kemarau.

"Hari ini di Kota Bandung suhu udara maksimum di siang hari 30 derajat celcius. Sementara suhu udara minimum di dini hari 17 derajat Celcius. Hal ini adalah hal yang wajar, setiap tahunnya di bulan Juli. Karena di Kota Bandung sedang di musim kemarau," ujar Tony kepada Merdeka Bandung, Kamis (5/7).

Menurut dia, cuaca umumnya cerah di siang hari, karena sinar matahari tidak terhalang awan ke permukaan bumi. Sehingga terasa siang hari lebih terik dan suhu udara terasa lebih panas.

Kemudian di malam hari sebagian besar sinar matahari yang mengenai permukaan bumi, terpantulkan kembali ke angkasa, tidak terhalang awan, karena langit cerah, sedikit awan. Sehingga saat dini hari terasa lebih dingin.

Tak hanya itu, Tony menyebut suhu udara yang terasa lebih dingin di Kota Bandung karena pengaruh musim di Australia.

"Karena tiap musim kemarau, angin dominan bertiup dari arah Timur, dari arah Benua Australia, membawa udara dingin. Di Australia sedang musim dingin," katanya

Menurut Tony, saat ini musim kemarau pada umumnya normal, dengan tingkat curah hujan mulai berkurang. Puncak musim kemarau diprediksi akan terjadi hingga Agustus.

"Puncak Kemarau di Agustus, tetapi di musim kemarau ada potensi ganguan cuaca jangka pendek, yang menyebabkan hujan durasi singkat di musim kemarau," katanya.

Tony pun mengingatkan warga di pesisir perairan Selatan Jabar untuk mewaspadai ketinggian gelombang laut. Sebab diprediksi gelombang laut di perairan Selatan Jabar bisa mencapai 3,50 meter.

Kredit

Bagikan