Pembangunan IPA Cikalong dan SPAM Tegalega segera rampung
Bandung.merdeka.com - PDAM Tirtawening Kota Bandung saat ini sedang membangun dua proyek besar untuk memperluas cakupan layanan penyediaan air minum di Kota Bandung. Dua proyek tersebt yakni Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cikalong dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Tegalega.
Dirut PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi mengatakan saat ini pembangunan kedua proyek tersebut masih berjalan. Untuk SPAM Regional Tegalega ditargerkan akan rampung pada bulan ini. Sementara untuk IPA Cikalong ditargetkan selesai pada awal tahun depan.
"Untuk pembangunan SPAM Regional Tegalega sendiri sampai bulan Mei minggu ke III dalam pengerjaannya,
untuk pengadaan pipa sudah mencapai 100 persen. Untuk pemasangan pipa sudah mencapai 80 persen. Untuk IPA saat ini sedang berjalan, selesai kontraknya Februari 2019," kata Sonny saat melakukan peninjauan ke dua lokasi proyek tersebut bersama anggota DPRD, Kamis (31/5).
Menurut Sonny, pembangunan SPAM Regional Tegalega merupakan program pengembangan SPAM baru dengan memanfaatkan Sungai Cisangkuy sebagai sumber air bakunya. Kapasitas total SPAM yang akan dibangun sebesar 700 liter per detik yang dimana terbagi untuk Kota Bandung sebesar 400 liter per detik dan Kabupaten Bandung sebesar 300 liter per detik.
"Tahap pertama dibangun SPAM dengan kapasitas 350 liter per detik, untuk Kota Bandung sendiri mendapatkan 200 liter per detik (Blok Tegalega)," katanya.
Sementara itu lanjut Sonny, dalam pembangunan IPA Cikalong akan dibangun bak prasedimentasi, bangunan instalasi dan reservoir. "Untuk pembangunan IPA Cikalong sendiri sudah dilakukan dengan pengukuran sondir, pembuatan akses jalan ke bak 1, pemasukan dan pengelasan pipa, serta pengerukan dan pemulangan titik starussiple dan pengecoran DPT di bak III. Waktu pelaksanaannya sendiri selam 12 bulan," ucapnya.
Sonny mengaku sengaja mengajak anggota dewan untuk meninjau progres pembangunan dua proyek tersebut. Karena biaya pembangunannya berasal dari dana penyertaan modal pemkot Bandung. Anggota dewan sebagai representasi masyarakat harus mengetahui proyek-proyek yang dikerjakan perusahaan daerah milik Pemkot Bandung tersebut.
Pada tahun ini sendiri kata Sonny, PDAM Tirtawening Kota Bandung mendapat suntikan dana penyertaan modal sebesar Rp 150 miliar dari Pemkot Bandung. Namun diakui Sonny dana yang masuk baru sebesar Rp 75 miliar. Selain itu juga ditambah dana hibah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebesar Rp 70 miliar.
"Kami juga mendapat masukan (dari DPRD) alhamdulillah semua respek. Pesannya bagaimana PDAM mengedepankan pelayanan ke masyarakat kecil. Kemudian melakukan pengawasan secara maksimal supaya tidak ada komplain terhadap pembangunan infrastruktur yang kita lakukan. Apalagi dua proyek ini selesai dibangun dapat menambah cakupan pelayanan hingga 80 ribuan pelanggan baru," katanya.