Car black box, untuk kendaraan roda empat karya mahasiswa ITB

Mahasiswi ITB
Bandung.merdeka.com - Selama ini istilah black box atau kotak hitam identik dengan pesawat terbang. Perangkat ini menjadi benda yang paling dicari saat pesawat mengalami kecelakaan karena menyimpan data penerbangan.
Namun berbeda dengan black box untuk pesawat terbang, tiga mahasiswa Teknik Elektro ITB yakni Mutia Marwa, Gregorius Henry dan Hans Christian menciptakan Car Back Box. Black box ini khusus diperuntukan untuk kendaraan roda empat.
Karya tiga mahasiwa ini menjadi salah satu karya yang ditampilkan dalam
Acara pameran alat-alat inovasi karya mahasiswa Teknik Elektro bertajuk 'Electrical Engineering Days 2018' yang digelar di Aula Timur ITB dari tanggal 22-24 Mei.
Salah seorang anggota tim, Mutia Marwa mengatakan, alat ini diciptakan dengan latar belakang tingginya angka kecelakaan mobil di Indonesia. Menurut dia, Indonesia saat ini menduduki peringkat lima terbesar sebagai negara penyumbang angka kecelakaan tertinggi di dunia yang mencapai 100 ribu kecelakaan setiap tahun.
"Angka kecelakaan yang cukup tinggi di Indonesia salah satunya disebabkan kesadaran pengemudi mengenai etika berkendara masih rendah. Kemudian pelanggaran lalu lintas kan sebenarnya dapat dibawa ke ranah hukum, namun pembuktian benar salahnya pengguna jalan menjadi sulit dilakukan karena kurangnya barang bukti. Makanya alat ini untuk merekam data-data untuk analisis kecelakaan," ujar Mutia kepada wartawan saat ditemui di stan pemeran.
Secara fisik, wujud car black box berwarna hitam. Hal ini berbeda dengan black box pesawat yang berwarna oranye. Adapun untuk fungsi, Car Blakcbox ini sama dengan kotak hitam pada pesawat.
Kotak hitam ini berfungsi untuk melaporkan rekam jejak terkait kendaraan sebelum terjadinya kecelakaan. Nantinya lewat data tersebut bisa dianalisis penyebab kecelakaan. Hanya saja, pada alat ini tidak dibuat perekam suara dengan pertimbangan privasi karena mobil lebih sering digunakan untuk sehari-hari.
"Alat ini bisa merekam data onboard diagnostik, data akselerasi kendaraannya, lokasi mobil. Kotak hitamnya juga dilengkapi kamera depan dan belakang untuk merekam video.
Jadi misalnya pada kecelakaan ada video yang kelihatan visual siapa nih yang nabrak duluan," ucap mahasiwa Teknik Elektro angkatan 2014 ini.
Seperti halnya pada pesawat, kotak hitam ini juga didesain untuk tahan terhadap benturan, api hingga air. Menurut Mutia, alat ciptaannya memiliki kekuatan tekanan hingga 2300 newton. Kemudian tahan dari api hingga suhu 600 derajat celcius. Selain itu juga tahan air.
Tidak hanya itu alat ini juga memiliki sistem peringatan perilaku berkendara berbentuk lampu indikator seperti lampu traffic light. Lampu berwarna kuning menunjukkan kecepatan kendaraan yang terlalu tinggi. Sementara warna merah akan menyala saat terjadi tabrakan.
"Lampu indikator ini terhubung dengan kotak hitam untuk mendeteksi kondisi kendaraan," ucapnya.
Mutia bersama dua rekannya masih terus melakukan penyempurnakan alat ciptaannya tersebut. Terutama dari pengisian daya.
"Sekarang ini bisa dari aki mobil dan dari baterai. Normal pakai aki mobil, tetapi kalau kendaraannya kecelakaan dan aki mobil mati dia bisa langsung ke batre dengan waktu cuma 30 detik," katanya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak