Memasuki era 4.0, perguruan tinggi harus siap hadapi tantangan PTA
Bandung.merdeka.com - Ketua Umum Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI), Thomas Suyatno mengatakan, memasuki era perguruan tinggi 4.0 tentunya para perguruan tinggi dalam negeri harus siap menghadapi semua perubahan yang ada.
Babak baru perguruan tinggi 4.0 yang lekat dengan teknologi dan inovasi disrupsi ini harus dijadikan sebagai momentum bagi pemerintah untuk segera melakukan reorientasi dan revitalisasi berbagai peraturan perundangan.
"Memasuki era perguruan tinggi 4.0 ini yang menjadi penanda hadirnya perubahan zaman ini tentunya harus mendapat perhatian dari pemerintah. Pemerintah pusat perlu segera melakukan reorientasi dan revitalisasi berbagai peraturan perundangan yang ada," ujar Thomas kepada Merdeka Bandung saat ditemui dalam acara 'Muswil IV Asosiasi BP PTSI jawa Barat' di Universitas Widyatama, belum lama ini.
Kata Thomas, bukan hanya itu. Tentunya ada begitu banyak perubahan yang harus dilakukan sebagai persiapan dalam menghadapi era baru perguruan tinggi. Yang lainnya adalah merumuskan ulang visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis perguruan tinggi Indonesia jangka menengah hingga jangka panjang.
Dalam hadirnya babak baru ini, muncul sebuah tantangan besar yang harus dihadapi. Kata Thomas, perguruan tinggi Indonesia adalah internasionalisasi pendidikan dalam rangka masuknya perguruan tinggi asing (PTA) yang tidak dapat ditolak atau dihindari.
Masuknya PTA ini menghadirkan dampaknya yang perlu diwaspadai dan dianalisis agar tercipta kebijakan-kebijakan antisipatif bersifat strategis. Jika upaya antisipatif tidak dilakukan, maka kehadiran PTA bisa mendatangkan ancaman yang dikhawatirkan bisa memicu ketidakadilan, kemiskinan, dan krisis lingkungan.
"Salah satu poin penting agar Indonesia mampu sejajar dengan PTA adalah membangun kualitas berkelanjutan yang mengimplementasikan sistem penjaminan mutu internal dan eksternal di pendidikan tinggi. Kita tentu siap bersaing bila masuk kualifikasi," beber dia.
Sementara itu, Asosiasi Badan Pengurus Perguruan Tinggi Swasta Indonesia bekerjasama dengan Universitas Widyatama menggelar Muswil IV ABP-PTSI Jawa Barat di Gedung Serbaguna Universitas Widyatama. Acara tersebut dihadiri lebih dari 30 PTS Jawa Barat dengan berbagai background (Sekolah Tinggi, Politeknik, dan Universitas).
Acara tersebut bertemakan Sinergi dalam Rangka Revitalisasi dan Redinaminasi Organisasi ABP-PTSI Wilayah Jawa Barat membangun pendidikan Tinggi berkualitas menghadapi era disruptif. Selain itu, acara pun disambung dengan pemilihan Ketua ABP PTSI Jabar, selepas habisnya masa jabat dari Bapak Sali Iskandar di tiga dekadenya masa jabat.