Romi siap jadi cawapres Jokowi kalau rakyat memerlukan

user
Mohammad Taufik 24 April 2018, 10:45 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy (Romi) mengaku siap jika dipasangkan sebagai calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo pada Pilpres 2019 mendatang. Apalagi PPP telah mendeklarasikan dukungannya untuk Joko Widodo kembali menjadi calon presiden pada Pemilu 2019.

"Tidak ada kata tidak siap kalau negara memanggil dan rakyat memerlukan," ujar Romi usai memberikan arahan dalam rapat koordinasi wilayah (rakorwil) tingkat Jawa Barat di Hotel Grand Asrilia, Kota Bandung, Senin (23/4).

Romi mengatakan kemungkinan sosok cawapres Jokowi masih terbuka lebar untuk siapapun. Termasuk jika dirinya dicalonkan mendampingi Jokowi nantinya. Menurutnya ketua umum parpol harus siap jika mendapat mandat tersebut.

Ia menilai memang cawapres yang nantinya akan bersanding dengan Jokowi lebih cocok jika berasal dari kalangan agamis. Hal ini juga merupakan masukan dari para ulama.

"Tapi sesuai harapan para ulama, wapres Pak Jokowi hendaknya ke depan merupakan akomodasi dua kelompok besar yang membangun NKRI yaitu kelompok kebangsaan dan agamis. Karena Pak Jokowi sudah mewakili kelompok kebangsaan," katanya.

Meski demikian, parpol yang sudah mendeklarasikan dukungannya untuk jokowi belum membahas memgenai sosok cawapres Jokowi. Parpol saat ini masih fokus dalam upaya meraih kemenangan dalam Pilkada serentak 2018. Sehingga nama cawapres pun belum masuk dalam ranah pembahasan.

"Kita sepakati diantara seluruh partai koalisi yang secara resmi mendeklarasikan dukungan kepada Pak Jokowi yaitu lima partai politik mulai dari PDIP, Golkar, PPP, Nasdem dan Hanura, bahwa kita baru akan membicarakan soal cawapres setelah pilkada serentak digelar," katanya.

Menurut Romi, sebagai parpol pendukung, PPP akan membantu meningkatkan elektabilitas Jokowi terutama di wilayah Jawa Barat. Di antaranya dengan meraih dukungan dari ulama-ulama terutama di Jawa Barat yang mana pada Pilpres 2019, Jokowi tidak mendapatkan kemenangan di daerah tersebut.

"Bahwa Pak Jokowi itu pro komunis, Pak Jokowi itu Republik Rakyat Cina, itu adalah isu yang sengaja dibuat hanya untuk kepentingan Pilpres 2014. Sehingga ketika kita menjelaskan itu kepada ulama yang sudah bertemu langsung dengan saya dan saya jelaskan, mereka mengerti dan baru sadar bahwa itu isu yang betul dibuat," ujarnya.

Kredit

Bagikan