Dishub sebut masyarakat enggan gunakan mesin parkir


Ilustrasi parkir
Bandung.merdeka.com - Kurang optimalnya mesin parkir elektronik di Kota Bandung jadi sorotan. Anggota dewan pun berencana memanggil Dinas Perhubungan (Dishub) atas persoalan ini.
Kepala Dishub Kota Bandung Didi Ruswandi mengakui operasional mesin parkir elektronik belum berjalan optimal. Bukan kendala dari mesinnya, Didi menyebut masyarakat yang enggan menggunakan mesin parkir untuk membayar retribusi.
"Masyarakat enggak mau pakai mesin parkir. Logikanya kalau parkir itu ada mesin parkir di situ bayar. Jukir kan hanya mengarahkan. Tinggal itu masalahnya sekarang bentuk partisipasi masyarakat yang maunya bayar langsung. Ada juga yang tidak ada jukirnya maka tidak bayar," kata Didi saat dihubungi, Kamis (19/4).
Menurut Didi tingkat kesadaran masyarakat terkait mesin parkir masih rendah. Sehingga keberadaan mesin parkir belum bisa memberikan dampak positif pada peningkatan pendapatan retribusi parkir.
Ia membantah mesin parkir yang tersebar di ratusan titik itu belum optimal beroperasi karena banyak mesin yang rusak. Ia mengatakan semua mesin parkir masih berjalan dan bisa digunakan.
"Mesinnya jalan kok, silahkan dicek aja. Dari awalnya juga sudah jalan. Kelihatan mati itu sebenarnya sleep mode. Catat yaa, sleep mode," ucapnya.
Selain itu, ia juga mengatakan juru parkir Dishub yang bertugas juga sudah dibekali pemahaman terkait pengoperasian mesin parkir. Namun memang jumlah juru parkir yang masih kurang untuk menjaga seluruh titik mesin parkir. Sehingga di lokasi yang tidak dijaga jukir inilah, kata dia, mesin parkir tidak digunakan oleh masyarakat.
"Mestinya ini disadari kita mengambil hak pelalu lintas dengan parkir, maka kompensasinya adalah retribusi," ungkapnya.
Menurutnya, harusnya masyarakat bisa sadar untul membayar sendiri lewat mesin parkir walaupun tidak ada jukir. Sebab, di mesin parkir sudah tertera petunjuk pembayarannya.
"Jadi sebenarnya yang kita tunggu sekarang adalah partisipasi warga mereka mau bayar mandiri, makin jujur mau bayar, maka makin cepet proses ini berhasil," katanya.
Didi mengakui pendapatan retribusi parkir memang tidak mencapai target dalam realisasinya pada tahun 2017. Namun ia tidak tahu detil soal data penggunaan mesin parkir elektronik yang aktif serta jumlah pendapatan dari sektor parkir.
Ia menuturkan pihaknya akan terus melakukan perbaikan terkait persoalan parkir di Kota Bandung yang menjadi sorotan. Sosialisasi dan edukasi ke masyarakat berkenaan penggunaan mesin parkir akan digencarkan melalui media sosial dan di lapangan. Ia ingin masyarakat juga berperan aktif untuk membayar retribusi parkir lewat mesin elektronik.
Terkait rencana pemanggilan Komisi B DPRD Kota Bandung ia mengaku siap jika diminta pertanggungjawaban. Meski ia enggan berkomentar lebih jauh.
"Silakan mau dipanggil. Kita fokus pada upaya perbaikan aja. Bahwa itu belum menghasilkan sesuatu yang menggembirakan ya itu fakta. Kita fokus perbaikan saja," katanya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak