Peringatan KAA ke 63, 400 paskibra Bandung kibarkan 109 bendera

user
Endang Saputra 18 April 2018, 15:41 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Sebanyak 400 anggota Paskibra Kota Bandung melakukan pengibaran 109 bendera peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) dan satu bendera Persatuan Bangsa Bangsa (PBB). Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan peringatan KAA ke-63

Kegiatan diawali dengan melakukan Historical Walk dari Hotel Savoy Homan menuju Gedung Merdeka.

Acara tersebut dihadiri oleh Penjabat Sementara Wali Kota Bandung, Muhamad Solihin, Direktur Jendral Informasi dan Diplomasi Kementerian Luar Negeri, Cecep Herawan dan Kepala Museum KAA, Meinarti fauzi.

Dalam acara ini juga dimeriahkan dengan karnaval oleh 200 anak Sekolah Dasar yang menggunakan pakaian adat Indonesia dan pakaian beberapa negara yang ada di Asia dan Afrika.

Pjs Wali Kota Bandung M. Solihin menyampaikan, peringatan KAA kali ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Bukan hanya rangkaian kegiatan saja yang menjadi acuan utama, tetapi kerjasama antar negara pun harus lebih kuat bahkan berkembang sampai maju untuk negara negara yang menjalin kerjasama.

"Menjelang kegiatan ini kita manfaatkan posisi Kota Bandung sebagai ibu kota negara-negara Asia dan Afrika. Kita sudah melakukan kerjasama, khususnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan beberapa negara di Asia dan Afrika," ujar Solihin, Rabu (18/3).

Menurut Solihin, meskipun Kota Bandung tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA), tetapi potensi khususnya pada Sumber Daya Manusia cukup baik. Dengan pusat transaksi perdagangan maupun pusat pendidikan, Kota Bandung ini memberikan kemajuan yang signifikan.

"Kita manfaatkan kerjasama yang dibuat oleh pemerintah. Potensi Kota Bandung ini cukup besar, seperti kerjasama dengan Maroko di fesyen, Sudan mengenai peternakan dan pertanian. Lalu Tunisia di bidang wisata. Kita akan manfaatkan yang sudah dilakukan dengan cara yang bisa menguntungkan perekonomian di Kota Bandung," kata Solihin.

Solihin berharap, anak muda Kota Bandung itu harus hafal sejarah. Mulai dari cerita perjuangan Negara Indonesia sampai sejarah KAA.

"Setiap warga negara Indonesia harus memiliki semangat yang sama, pelajari dan pahami sejarah. Jangan sampai kehilangan semangat untuk masa depan, karena tantangan ke depan semakin besar,"ungkapnya.

Kepala Museum KAA Meinarti Fauzi mengatakan, peringatan ke-63 KAA diisi dengan 10 rangkaian kegiatan yang telah dipersiapkan dengan dukungan penuh dari berbagai pihak. Mulai dari Pemprov Jabar, Pemkot Bandung, kepolisian dan para mitra Museum Konferesi Asia Afrika serta komunitas.

Ditambahkan Meinarti, tujuan diselenggrakannya rangkaian peringatan KAA untuk meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya warga Bandung akan nilai-nilai KAA.

"Perdamaian, kerjasama, kesetaraan, tolaransi. Melalui semangat ini pula, peringatan KAA lebih berkembang dan memberikan tampilan yang berbeda," ujar Meinarti.

Peringatan tahun ini, Museum KAA melaksanakan lebih inklusif yaitu dengan mengajak seluruh pelajar memberikan pemahaman bahwa sejarah itu harus dipahami dengan benar.

"Hal ini kami lakukan dengan mengajak pelajar dan mahasiswa asing yang sekolah di Indonesia untuk terlibat dalam pelaksanaan," kata dia.

Sementara itu, Direktur Jendral Informasi dan Diplomasi Kementerian Luar Negeri, Cecep Herawan menyampaikan, perkembangan hubngan ekonomi indonesia dengan Afrika sangat menjanjikan. Salah satunya dengan kegiatan Indonesia-Africa Forum 2018 yang diselenggarakan di Bali beberapa waktu lalu.

"Saya lihat bahwa salah satu yang mendasar pemerintah RI mengadakan Indonesia Africa forum di bali bulan ini. Tentunya memberikan keuntungan yang signifikan juga setiap negara menjalin kerjasama," ungkapnya.

Ditambahakan Cecep, beberapa aspek yang dijalin memberikan dampak yang menguntungkan bagi kedua negara. Salah satunya Indonesia bekerjasama dalam bidang teknologi yaitu pesawat terbang. Lebih membanggakan lagi, perusahaan teknik pesawat terbang itu berada di Kota Bandung yaitu PT Dirgantara Indonesia (DI).

"Kerjasama teknik di negara Afrika untuk mendukung kapasitasnya. Di sisi lain, tentunya dalam pembangunan pun membutuhkan kapasitas yang belum dimiliki. Sehingga satu sama lain kita saling membantu," katanya.

Kredit

Bagikan