Pemkot Bandung akan tanam pohon di 30 titik anak sungai
Bandung.merdeka.com - Untuk menciptakan Kota Bandung yang lebih hijau, bersih dan nyaman, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya menata berbagai bidang, salah satunya bidang lingkungan. Seluruh sungai yang melintas Kota Bandung ditanami pohon. Penanaman pohon tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya erosi, mengendalikan angkutan sedimen, dan pencegahan terjadinya kerusakan lingkungan.
Kepala Bidang Pertamanan Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Pertanahan dan Pertamanan Kota Bandung (DPKP3), Iwan Sugiono, mengatakan, penanaman pohon di bantaran sungai menjadi salah satu program yang digagas oleh DKPP3. Dengan menanam pohon di bantaran sungai, menurutnya, mampu mencegah terjadinya erosi sehingga mampu melestarikan lingkungan lebih asri.
"Program ini sebagai wujud bahwa Pemkot Bandung memperhatikan lahan tanah, khususnya untuk penghijaun maupun dalam hal rehabilitasinya. Kita selektif dalam memilih lahan yang akan ditanam pohon, jika bantaran sungai layak untuk ditaman, pasti kita lakukan penanaman," ujar Iwan dalam rilis yang diterima Merdeka Bandung, Senin (16/4).
Berdasarkan catatan, pada 2015 lalu, di Kota Bandung terdapat sekitar 4 juta pohon. Melalui program yang digulirkan oleh DPKP3 yaitu Gerakan Rehabilitasi Lahan, diharapkan lahan di Kota Bandung terus dirawat dan direhabilitasi.
Menurut Iwan, untuk tipe pohon yang sesuai dengan kondisi dibantaran sungai seperti pohon karet, pohon bambu, pohon dadap, pohon cangkring dan pohon Beringin.
"Sebetulnya tanaman dan tanah itu harus disesuaikan. Karena bantaran sungai itu berdekatan dengan air, maka harus ditanam pohon yang akarnya bisa mengikat tanah. Seperti pohon karet bambu, dadap cangkring, termasuk juga caringin," kata Iwan.
Menurutnya, dalam satu lokasi anak sungai, baiknya ditanam dengan jumlah pohon yang cukup. Satu titik lokasi menurut Iwan baiknya ditanam sekitar 20 pohon. Namun penanaman itu perlu menyesuaikan dengan kondisi sungai.
"Bagusnya sih 20 pohon itu ditanam, tetapi kita lihat kondisi bantaran juga. Jika wajarnya 5 pohon ya kita tanam 5 pohon saja. Intinya harus sesuai dengan kondisi bantaran sungai," ucapnya.
Ditambahkan Iwan, tedapat 30 titik anak sungai yang menjadi target penanaman pohon di bantaran sungai tersebut. Contohnya seperti anak sungai Cikapundung, yaitu sungai Citarip dan Cipamokolan.
"Untuk penanaman yang signifikan dibutuhkan kolaborasi antara dinas terkait dengan unsur kewilayahan, baik itu RW, Kelurahan maupun Kecamatan. Hal tersebut cukup penting karena memudahkan koordinasi untuk penanaman," katanya.