Begini persiapan para cawalkot Bandung jelang debat publik ke dua

user
Mohammad Taufik 14 April 2018, 14:01 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Beragam persiapan telah dilakukan oleh pasangan Oded Muhammad Danial -Yana Mulyana dalam menghadapi debat publik kedua pada Minggu (15/3) malam di Hotel Holiday Inn, Pasteur. Pasangan yang diusung oleh PKS dan Gerindra ini mengaku telah siap untuk menghadapi debat yang akan disiarkan secara langsung di televisi nasional ini.

"Kami sudah mempersiapkan diri dengan berlatih setiap hari dalam bentuk pendalaman materi maupun simulasi debat," ujar Yana Mulyana di Kantor DPD PKS Kota Bandung, Jumat (13/4).

Menurut Yana, dirinya bersama pasangannya Oded telah mengindentifikasi lima permasalahan di Kota Bandung. Dalam debat nanti, pihaknya pun akan memaparkan solusi atas kelima permasalahan tersebut.

"Sesuai dengan TOR yang diberikan oleh pihak panitia ada lima permasalahan Kota Bandung yang akan diangkat dalam debat kedua mendatang. Hal itu sesuai dengan yang selama ini dikeluhkan oleh warga,"katanya.

Ditambahkan Yana, kelima permasalahan Kota Bandung ini sudah seringkali disampaikan oleh warga dalam setiap kunjungannya ke masyarakat. Sehingga pihaknya pun telah memiliki jawaban yang bisa menjadi solusi atas permasalahan-permasalahan di atas.

Menanggapi debat yang disiarkan secara langsung oleh televisi, Yana menegaskan tidak ada bedanya dengan debat pertama. Baik disiarkan secara langsung ataupun tunda, pasangan Oded-Yana tetap siap.

"Bagi kami tidak ada masalah, karena Mang Oded sebagai ustad dan wakil walikota non aktif sudah terbiasa berbicara di depan publik. Demikian juga saya yang sejak muda telah aktif di berbagai organisasi," ucap Ketua FKPPI Jawa Barat ini.

Nurul-Ruli persiapkan mental dengan baik

Sementara itu, pasangan Nurul Arifin - Chairul Yaqin Hidayat (Ruli) juga menegaskan siap dengan debat tersebut. Nurul Arifin mengatakan sudah menyiapkan mental maupun materi yang akan dipaparkan dengan baik. "Persiapannya belajar dan latihan aja," katanya.

Seperti diketahui dalam debat kedua ini akan mengambil tema 'Tahu Masalah Tahu Solusi'. Dalam debat ini, paslon akan memaparkan tentang permasalahan di Kota Bandung beserta solusi yang ditawarkan. Nurul mengaku telah mengidentifikasi sedikitnya 10 masalah yang ada di Kota Bandung. Pihaknya akan menyaring lagi menjadi lima masalah yang akan dipaparkan dalam debat.

"KPU mensyaratkan lima identifikasi masalah sesuai dengan interest kita. Jadi kami tinggal menyaring lagi sampai ada lima, karena ada masalah klasik seperti sampah, banjir, macet kemudian PKL, pengangguran," kata Nurul.

Dia melanjutkan, "Ini lima masalah yang saat ini mungkin semuanya akan berbicara ke situ. Lebih dari persepektif Saya juga ada masalah seperti kekerasan terhadap perempuan terkait dengan Kota Bandung yang ramah terhadap anak dan perempuan serta disabilitas. Kemudian ada masalah kesenjangan ekonomi, birokrasi. Tinggal kita fokuskan kemana kita akan ambil."

Senada dengan Nurul, Chairul Yaqin Hidayat juga telah melakukan persiapan debat sejak jauh-jauh hari. Untuk persiapan debat kali ini bagi pria yang akrab disapa Ruli ini lebih kepada pendalaman materi, terutama program yang ditawarkan pasangan Nurul-Ruli terkait solusi yang ditawarkan terhadap permasalahan di Bandung.

"Kalau Saya memperdalam banyak program andalan Nuruli yang sudah menyebar kita perdalam solusinya seperti apa. Selain itu juga kalau buat Saya lebih efektif dalam penyampaian materi, karena waktu yang singkat. Jadi bagaimana menyampaikan penjelasan dengan bahasa yang mudah diterima pada substansi yang berat," katanya.

Di sisi lain, Ruli mengaku kecewa dengan pelaksanaan debat publik kedua ini dimana waktunya kembali berbarengan dengan pertandingan Persib. Untuk diketahui, pertandingan Persib melawan Arema FC dalam lanjutan Liga 1 2018 akan dimulai pukul 18.30 WIB yang disiarkan langsung di tv nasional. Sementara debat publik kedua Pilwalkot Bandung akan dimulai pukul 19.30 WIB yang juga disiarkan secara langsung di tv nasional.

Diakui Ruli, dirinya merasa kecewa karena hampir dapat dipastikan masyarakat akan lebih memilih menonton Persib ketimbang debat Pilwalkot. Hal ini mengingat tingginya animo masyarakat Bandung untuk menonton setiap pertandingan Persib. Ruli pun menyinggung, pelaksanaan acara yang bersamaan antara debat Pilwalkot dan pertandingan Persib merupakan yang kedua kalinya.

"Ya kecewa, karena kedua kalinya KPUD tidak bisa mencarikan jalan tengah. Tujuan debat publik ini kan ingin menjadikan sebagai pendidikan politik. Apalagi kan katanya dari hasil survei tingkat sepengetahuan masyarakat tentang pelaksanaan pilkada baru 40 persen. Jadi sayang aja kalau itu tidak dicarikan jalan tengah," ucap putra mantan Menteri Perindustrian MS Hidayat ini.

Kredit

Bagikan