20 tahun reformasi, Syahganda: Indonesia tidak ada perubahan yang signifikan

Direktur Sabang-Merauke Circle, Dr. Syahganda Nainggolan.
Bandung.merdeka.com - Indonesia sudah 20 tahun mengalami reformasi. Namun, hingga saat ini tidak ada perubahan yang signifikan. Salah satunya, negara ini dinilai belum sepenuhnya dimiliki pribumi. Setidaknya, begitulah yang disampaikan Ketua Dewan Direktur Sabang-Merauke Circle, Dr. Syahganda Nainggolan.
Lewat sebuah diskusi dalam rangka memperingati 20 tahun reformasi yang diprakarsai The Alga Center for Transformation, Innovation and Cultural Studies (TACTICS) di Butterfield Kitchen, akhir pekan lalu, ia banyak membeberkan kondisi nyata Tanah Air kini.
Kata dia, reformasi ini rupanya tidak membawa banyak perubahan dalan demokrasi di Indonesia bahkan kehidupan masyarakat dihadapi dengan ancaman perpecahan
"Bangsa Indonesia telah terjadi divided society, antara kekuatan nasionalis agamis melawan kekuatan yang bersembunyi di balik isu Kebhinnekaan yang sampai saat ini berebut kekuasaan," ujar Syahganda kepada Merdeka Bandung, belum lama ini.
Dalam diskusi yang mengambil tema 'Pemilu dan Keadilan Sosial' ini, ia membeberkan konsep Indonesia harus menjadi milik pribumi, seharusnya juga menekankan pemerataan sosial sebagai arus utama.
"Konsep Indonesia harus menjadi milik pribumi, juga menekankan pemerataan sosial sebagai arus utama. Kelompok Nasionalis-Islamis selain mengutamakan konsep Indonesia harus menjadi milik pribumi, juga menekankan pemerataan sosial sebagai arus utama," jelas dia.
Tidak hanya ia yang hadir dalam diskusi tersebut, ada pula aktivis generasi 80an yakni Ucok Homicide atau Morgue Vanguard dari generasi 90an yang dahulu dikenal sebagai seniman hip hop, serta Muhammad Mahardhika Zein yakni Presiden KM-ITB 2016-2017 yang mewakili aktivis mahasiswa Jaman Now.
Ia mengambil contoh perihal kasus Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Kata dia, Anies mulai membatasi akselerasi kerakusan konglomerat dalam mengusai tanah.
"Contohnya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mulai membatasi akselerasi kerakusan konglomerat dalam menguasai tanah, seperti tanah reklamasi misalnya. Serta mendorong tukang becak, pedagang kaki lima serta pedagang kecil mendapat prioritas pembangunan," jelasnya
Adapun alumni ITB, Ucok Homicide mengatakan pergantian rezim secara demokratis melalui pemilu, tidak memberikan perubahan berarti bagi rakyat.
"Rakyat harus diorganisir langsung agar mampu berkoordinasi dan bergerak secara mandiri untuk mengubah nasib sendiri,"ucapnya
Pada kesempatan yang sama, aktivis generasi Jaman Now, Mahardhika Zein membahas bagaimana pergerakan mahasiswa perlu beradaptasi dengan kondisi kekinian memanfaatkan kemajuan teknologi secara efektif untuk mengkritisi keberjalanan pemerintahan.
"Bagaimana surat terbuka ‘Rejim Serampangan’ menjadi viral karena para aktivis memanfaatkan media sosial agar penyebaran semakin efektif," katanya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak