Warga RW 03 keluhkan lambatnya pengangkutan sampah oleh petugas kebersihan

Tumpukan sampah yang dikeluhkan oleh warga RW 03
Bandung.merdeka.com - Warga RW 03, Kelurahan Wates, Kecamatan Bandung Kidul mengeluhkan lambatnya pengangkutan sampah oleh petugas dari PD Kebersihan dari Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) yang berada di wilayah mereka. Pengangkutan sampah di wilayah tersebut biasa dilakukan satu bulan sekali, bahkan hingga dua bulan sekali. Akibatnya sampah dibiarkan menumpuk lantaran tidak kunjung diangkut.
Ketua RW 03 Yaya Wahya mengatakan, lambatnya pengangkutan sampah ini telah terjadi sejak lama. Menurutnya pengangkutan sampah oleh truk PD Kebersihan rutin dilakukan. Hanya saja pengangkutan dilakukan satu bulan hingga dua bulan sekali. Sampah yang menumpuk terkadang sampai meluber, karena tidak kunjung diangkut.
"Mengangkut sampahnya telat. Bisa satu bulan, bahkan bisa sampai dua bulan sekali. Kenapa lama-lama, kami minta diperhatikan," ujar Yaya kepada wartawan saat ditemui di lokasi.
Menurut Yaya, di RW 3 sendiri terdapat dua TPS. Dekatnya jarak antara TPS dengan pemukiman warga membuat bau sampah begitu menyengat. Padahal kondisi ini kurang baik untuk kesehatan warga sekitar.
Yaya mengaku sudah menyampaikan keluhan ini kepada pihak terkait mulai dari kelurahan, kecamatan hingga PD Kebersihan. Namun hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya.
"Sudah pernah menyampaikan ke kelurahan, kecamatan, PD Kebersihan juga. Tetapi alasannya mobilnya rusak atau yang kerjanya enggak ada, sakit katanya," ucap Yaya.
Dia berharap pihak terkait dapat segera menindaklanjuti keluham warga. Sebab jika waktu pengangkutan satu bulan sekali, sampah keburu menumpuk di TPS.
"Harapannya pengangkutan bisa lebih cepat. Karena kalau terlalu lama diangkutnya, sampah akhirnya menumpuk. Banyak juga penduduk yang sakit," ungkapnya.
Berdasarkan pantauan Merdeka.com, ada dua TPS yang berada di RW 3. Jarak antara kedua TPS ini lokasinya tidak begitu jauh. Namun lokasinya berada dekat dengan pemukiman warga. Lokasi TPS pertama tampak ditutupi dengan terpal. Namun tetap saja bau sampah tercium begitu menyengat hingga pemukiman warga. Begitu juga dengan TPS kedua. Namun TPS kedua ini tidak ditutupi terpal. Namun tumpukan sampah mulai terlihat di lokasi kedua ini meski belum meluber ke jalan.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak