MUI Kota Bandung tolak isu internasionalisasi pengelolaan ibadah haji


MUI Kota Bandung
Bandung.merdeka.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung menolak gagasan internasionalisasi pengelolaan ibadah haji. Hal itu disampaikan Ketua MUI Kota Bandung pernyataan sikapnya terkait gagasan internasionalisasi penyelenggaraan haji dan urusan dua tanah suci (Mekkah dan Madinah), Sabtu (17/3).
Menurut Miftah, Pemerintah Arab Saudi dinilai sudah berpengalaman mengelola ibadah haji dan umrah sejak dulu. Sehingga gagasan internasionalisasi pengelolaan ibadah haji oleh negara selain Arab dinilai tidak tepat.
"Pemerintah Kerajaan Arab Saudi Iebih berpengalaman dalam hal pengelolaan lbadah Haji dan Umrah, yang merupakan hajat hidup umat Islam sedunia," ujar Miftah.
Apalagi, kata Miftah, secara geografis lokasi penyelenggaraan ibadah haji berada dalam wilayah kedaulatan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Selain itu, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi pun terus memperbaiki pelayanan dari berbagai aspek, baik dari sarana maupun prasarannya.
"Terbukti dengan pembangunan dan renovasi Masjidil Haram, juga Masjid Nabawi yang selain menambah kapasitas jamaah, juga meningkatkan kualitas kenyamanan beribadah. Demikian juga pembangunan jalan dan sarana prasarana yang semakin berkualitas untuk kemudahan dan kenyamanan pelaksanaan ibadah haji, umrah dan ziarah," ujarnya.
Miftah justru mengaku khawatir terkait gagasan internasionalisasi penyelenggaraan haji ini. Sebab jika rencana ini terealisasi dapat menimbulkan konflik.
"Karenanya intenasionalisasi penyelenggaraan haji dan urusan dua tanah suci (Mekkah dan Madinah) berpotensi menimbulkan problema besar dan persengketaan serta perselisihan yang sangat berbahaya, dan dapat memicu distabilitas dalam pelaksanaan ibadah haji. Dengan pertimbangan poin-poin tersebut di atas, tidak ada alasan mendasar untuk menginternasionalisasi penyelenggaraan haji dan urusan dua tanah suci Mekkah," katanya.
Sebelumnya, Iran menyuarakan pengelolaan ibadah haji dilakukan secara internasional. Desakan ini makin kuat setelah musibah jatuhnya crane di Masjid Al-Haram, Mekah pada 2015. Tak hanya Iran yang ingin pengelolaan haji dapat diinternasionalisasi, Qatar pernah mengembuskan isu serupa.
Isu itu ditanggapi keras Menteri Luar Negeri Arab Sadui Adel Al-Jubeir. "Permintaan Qatar untuk menginternasionalisasi dua kota suci itu agresif dan sebuah deklarasi perang melawan kerajaan," kata Al-Jubeir.
Belakangan, Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, membantah isu tersebut. Al Jazeera melaporkan Al Thani mengatakan tak pernah mempolitisasi isu mengenai haji itu.
"Arab Saudi berusaha mempolitisasi haji di tengah krisis Teluk. Tidak ada saran dari pejabat Qatar pendapat mengenai internasionalisasi ini," ucap Al-Thani.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak