Danau retensi senilai Rp 10 miliar akan dibangun di Sirnaraga

user
Endang Saputra 01 Maret 2018, 17:56 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota(Pemkot)Bandung melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) terus berupaya untuk memperbaiki sistem drainase. Sebelumnya kolam retensi dibangun di Sarimas, Arcamanik, Kota Bandung. Kini Pemkot Bandung akan membangun kolam retensi di kawasan Sirnaraga.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung Arief Prasetya mengatakan, kolam retensi ini berfungai sebagai parkir air. Kolam retensi tersebut akan dibangun seluas 500 meter persegi.

"Dengan adanya kolam retensi tersebut diperkirakan mampu menampung hingga satu juta liter air," ujar Arief kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Kamis (1/3).

Arief menyebut, pihaknya telah menyiapkan dana sebesar Rp 10 miliar untuk pembangunan kolam retensi di Sirnaraga. Konsep pembangunanya akan sama seperti kolam retensi di Sarimas. Disitu dibuat empat kolam yang dirancang seperti bejana berhubungan. Manakala satu kolam penuh, maka air akan mengisi kolam yang lainnya.

"Kolam Sarimas di Arcamanik itu juga untuk menahan air dari utara yang vegetasinya juga sudah cukup menurun," kata dia.

Arief mengungkapkan, pihaknya perlu membuat sistem baru untuk memperbaiki sistem drainase di Bandung. Menurutnya sistem drainase Kota Bandung yang ada saat ini sudah cukup tua. Sebab dibangun pada saat pemerintahan kolonial yang hanya disiapkan untuk 800.000 jiwa penduduk kota.

"Dari mulai hulu, ada penampungan di beberapa tempat sampai di Karang Setra, di Taman Maluku, dan sebagainya. Fungsinya sama, seperti rem air. Tapi sekarang, penduduk sudah tumbuh sampai 2,4 juta jiwa. Maka kita perlu bangun sistem baru," kata dia..

Sistem ini, lanjut Arief, sedang dicicil satu persatu mengingat biaya yang dihabiskan akan sangat besar.

"Secara makro kami sudah berdiskusi tetang penanganan banjir. Kami akan membuat kolam retensi di Sirnaraga. Diharapkan hasilnya bisa menahan run off," katanya.

Kredit

Bagikan