Pasangan Nurul-Ruli siap bertarung lawan incumbent di Piwalkot Bandung

user
Endang Saputra 06 Februari 2018, 18:53 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pasangan Nurul Arifin-Chairul Yaqin Hidayat (Ruli) percaya diri maju di Pilwalkot Bandung 2018. Jelang penetapan oleh KPU pada 12 Februari mendatang, pasangan yang diusung oleh partai Golkar, PAN, PKB dan Demokrat ini telah menyatakan kesiapannya untuk bertarung dalam Pilwalkot Bandung.

Nurul Arifin mengatakan, berbagai persiapan telah dilakukan sejak lama. Mulai dari konsolidasi tim dari partai dan para relawan. Sehingga kata dia, saat ini pihaknya tinggal menunggu waktu penetapan calon oleh KPU Kota Bandung.

"Kami semua sudah jalan, baik dari partai ataupun para relawan. Jadi kita sudah bersiap siap menyambut pesta pilkada di Bandung," ujar Nurul kepada Merdeka Bandung saat dihubungi, Selasa (6/2).

Nurul menyebut, dirinya hingga saat imi telah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Terutama dari berbagai elemen masyarakat yang tergabung dalam simpul relawan.

"Jumlah relawan yang mendukung kami sudah lumayan banyak. Antara kader partai dan relawan semuanya berjalan harmonis. Ya tinggal kampanye-kampanye. Saya bersyukur saja, kami bisa barengan, karena sekarang sudah berkantor (posko pemenangan) bersama," katanya.

Tidak hanya itu Nurul menegaskan telah siap secara mental dalam menghadapi pertarungan di Pilkada. Termasuk menghadapi lawan dari incumbent serta dari unsur birokrat.

"Kalau mental Saya sudah teruji berkali kali. Pernah menang pernah kalah, sudah biasa. Sekarang masuk pertarungan baru, harapannya bisa memenangkan pertarungan," ungkapnya.

Dia pun mengaku sudah menyiapkan strategi kampanye dalam menghadapi gelaran pesta demokrasi tersebut. Hal ini mengingat masa kampanye yang akan dimulai pada 15 Februari. Melihat peluang kemenangan di Pilwalkot Bandung, Nurul mengaku optimis. Meski lawan yang dihadapi merupakan dari incumbent.

"Kalau dalam pertarungan itu, semuanya punya peluang yang sama. Kalau mau dilihat lawan Saya berat, kita sama-sama dari nol. Calon incumbent harus melepas kekuasananya, kemudian bahwa incumbent itu punya infrastruktur birokrat atau organisasi yang dipegang , kan masyarakat yang menentukan. Jadi sama sama ada peluangnya," katanya.

Kredit

Bagikan