Konser 'Satu Hati' untuk mendukung pembangunan pondok pesantren pertama di Amerika

user
Mohammad Taufik 05 Februari 2018, 11:21 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Konser kampanye 'Satu Hati' ini digelar untuk mendukung pembangunan pesantren pertama di Amerika Serikat. Konser islami ini menghadirkan sederet musisi ternama Tanah Air dan digelar di Jakarta serta Pekanbaru mulai pukul 20.30 WIB, Minggu (4/2).

Sederet nama beken hadir dalam acara tersebut, yakni Dwiki Dharmawan, Snada, Oki Setiana Dewi, Opick, Derry Sulaiman, Fadly Padi, serta Indah Dewi Pertiwi.

Hadir pula Imam Shamsi Ali, penggagas ide hadirnya pesantren pertama di Amerika Serikat tersebut. Dalam kesempatan itu Imam menjabarkan perihal misinya mendirikan pesantran pertama di negara republik konstitusional federal yang terdiri dari 50 negara bagian itu.

"Indonesia negara muslim terbesar di dunia. Ada kegalauan saya bahwa pada kenyataan Indonesia tidak dikenal banyak oleh dunia. Dari situ, saya ingin menampilkan Islam yang ada di Indonesia. Kehadiran pondok pesantren Amerika ini karena saya ingin Indonesia tidak hanya dikenal dengan alamnya, tapi juga Islamnya," ujar Imam, Minggu (4/2).

Imam Shamsi Ali yang merupakan imam di Islamic Cultural Centre of New York dan Nusantara Foundation, ini berupaya menjadikan pondok pesantren tersebut sebagai sebuah momentum besar bagi bangsa Indonesia, khususnya umat Islam yang memiliki tanggung jawab untuk mengupayakan solusi dari banyak persoalan.

Kampanye 'Satu Hati' mengajak serta mendorong seluruh umat Islam Indonesia dalam satu visi, satu hati, satu gerakan, sebagai umat yang bersaudara untuk menampilkan wajah Islam sejati. 'Pesantren Madani Nusantara' bukan hanya akan menjawab segala persoalan umat dari pendekatan aspek ruhaniah, tetapi juga intelektual.

"Kenapa harus New York? Karena saya memiliki impian besar menampilkan cara membuat Islam sebagai peradaban dunia. Amerika sebagai negara adidaya, New York ibu kota dunia. Kalau dimulai dari New York, pengaruhnya akan sangat terasa," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang turut hadir dalam kesempatan tersebut menjabarkan perihal dukungannya atas pembangunan pondok pesantren di Amerika. Ini, kata dia, memang bukan hal mudah. Namun, jika didukung penuh oleh umat Islam yang ada di Indonesia, ia optimis akan keberhasilan pesantren ini.

"Saya membangun masjid di Gedebage, untuk pembebasan lahan sekitar 21 hektare itu harus mengeluarkan uang Rp 3 juta untuk setiap meternya. Saya enggak paham kalau di Amerika berapa ya, apalagi luas dari pesantren ini mencapai 7,4 hektare. Membangun pesantren ini urusan besar demi untuk kebaikan umat manusia," kata pria yang akrab disapa Aher itu.

Pesantren ini rencananya akan berlokasi di 613 Town St. Moodus CT 06469 USA. Berlokasi di kota kecil Moodus, pesantren ini akan dibangun di atas tanah seluas 7,4 hektare dan akan menjadi proyek strategis pertama umat Islam.

Kredit

Bagikan