Cegah wabah Difteri, Dinkes Kota Bandung siapkan langkah antisipatif

user
Farah Fuadona 08 Desember 2017, 14:07 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menyiapkan langkah antisipatif terkait mewabahnya difteri di sejumlah wilayah di tanah air. Seperti diketahui, Provinsi Jabar telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) difteri karena ditemukan sebanyak 116 kasus difteri hingga awal Desember ini dengan jumlah kematian mencapai 13 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rita Verita memastikan Kota Bandung relatif aman dari wabah difteri. Meskipun begitu, masyarakat tetap diimbau untuk mewaspadai potensi adanya penyakit yang mudah menular tersebut

Rita mengaku bahwa pihaknya tetap melakukan berbagai langkah antisipatif agar jangan sampai difteri mewabah di kota ini. Ketika ditemukan satu kasus pihaknya langsung sigap dengan melakukan investigasi dalam 24 jam.

“Kami senantiasa menyiapkan anti difteri serum, melakukan pencegahan kepada orang dengan kontak erat, melakukan profilaksis difteri dengan memberikan antibiotik eritromisin termasuk memberikan imunisasi kepada petugas di Puskesmas yang melakukan pemeriksaan penderita difteri,” ujar Rita kepada wartawan, Jumat (8/12).

Selain itu, pihaknya juga telah mengeluarkan surat edaran agar masyarakat waspada terhadap penyakit difteri. Bahkan imunisasi dan penyuluhan ke sekolah rutin dilaksanakan bagi anak-anak SD kelas 1, 2 dan 5. Semua itu dilakukan untuk memutus mata rantai penyakit difteri di Kota Bandung.

“Banyak kasus difteri terjadi karena lingkungan yang tidak sehat. Oleh karena itu kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bandung agar berperilaku hidup bersih dan sehat. Kalau ada di lingkungannya terkena difteri, segera antarkan ke fasilitas kesehatan terdekat,” katanya.

Difteri sendiri merupakan infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat mempengaruhi kulit. Penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius. Pada kasus yang berat, difteri dapat mengakibatkan penderitanya sampai meninggal dunia.

Berdasarkan catatan Dinkes Kota Bandung pada dua tahun terakhir ini, jumlah kasus difteri di Kota Bandung mengalami peningkatan. Sepanjang 2016 lalu terdapat enam kasus difteri yang menimpa warga Kota Bandung. Kemudian pada tahun 2017 ini menjadi tujuhkasus, dimana satu diantaranya meninggal dunia.

Kredit

Bagikan