Dubes Hungaria untuk Indonesia ke Kota Bandung buka peluang kerjasama
Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menerima kunjungan kerja Duta Besar Hungaria untuk Indonesia Judit Nemeth-Pach di Ruang Kerja Pendopo Kota Bandung, Rabu (29/11/2017). Kedatangannya ke Bandung adalah untuk bersilaturahmi dan membuka peluang kerja sama.
Ia hadir dengan didampingi oleh Atase Perdagangan Peter Varfi. Ia mengaku senang datang ke Bandung karena cuacanya yang nyaman dan warganya yang ramah.
Sebelum ke pendopo, Judit baru saja memberikan kuliah umum di beberapa universitas di Bandung. Ia bahagia melihat para mahasiswa yang antusias menyambut kedatangannya.
Sebagai negara yang memiliki keunggulan di bidang teknologi, dia merasa harus berkunjung ke Kota Bandung, kota yang memiliki visi untuk melakukan reformasi berbasis teknologi. Ia pun berbagi pengalaman tentang bagaimana negaranya menggunakan berbagai perangkat canggih untuk mempermudah pekerjaan.
"Pada umumnya kami menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-hari, seperti untuk berbelanja," ujarnya dalam rilis yang diterima Merdeka Bandung.
Dia menceritakan bahwa masyarakat Hungaria hampir seluruhnya tidak lagi menggunakan uang tunai sebagai metode pembayaran. Mereka menggunakan telepon seluler untuk menjadi instrumen pembayaran.
"Juga dalam hal transportasi, kami bisa mendeteksi nomor polisi meskipun mobil itu melaju secepat apapun. Semua terkoneksi melalui satelit ke pusat data kami," katanya.
Di tempat yang sama Ridwan menceritakan upayanya untuk membawa Kota Bandung ke arah yang sama. Ia paham betul betapa teknologi bisa sangat membantu aktivitas manusia, memudahkan sistem, hingga mencegah praktik korupsi. "Kami sedikit-sedikit juga menjalankan hal itu. Tetapi masih butuh proses," katanya.
Pria yang akrab disapa Emi ini juga menceritakan bahwa beberapa waktu lalu berkeliling Eropa untuk mempromosikan Kota Bandung dan sempat akan ke Budapest.
Maka dalam kesempatan itu, Ridwan lantas menawarkan kerja sama untuk membuka toko Little Bandung di Budapest sebagai langkah awal diplomasi budaya Bandung di negara berpenduduk 10 juta jiwa itu.