Personel Dinas Pekerjaan Umum siaga 24 jam tanggulangi banjir di Bandung
Bandung.merdeka.com - Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung mengandalkan Unit Reaksi Cepat, Pasukan Katak, dan Pasukan Jurig Cai untuk menanggulangi banjir yang mungkin terjadi pada musim hujan ini. Tim yang berkekuatan sekitar 400 personel tersebut setiap saat siaga di lapangan yang dilengkapi dengan pompa penyedot air.
Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengendalian DPU Kota Bandung, Tedi Setiadi mengemukakan, hampir setiap hari pihaknya membersihkan sungai-sungai, gorong-gorong, dan kali-kali air agar tidak tersumbat.
"Untuk pekerjaan yang besar, ada lima pekerjaan yang tengah kami garap untuk menanggulangi banjir di antaranya normalisasi Sungai Citepus di Pagarsih yang merupakan langganan banjir, normalisasi Citepus setelah jalan Pagarsih, normalisasi sungai Cidurian, Cipamokolan daerah Soekarno-Hatta dan Cikapundung daerah Sukaluyu," ujar Tedi dalam rilis yang diterima Merdeka Bandung.
Khusus normalisasi sungai Citepus daerah Pagarsih, kata dia, pihaknya mencoba membuat saluran baru berukuran 5 x 4 meter yang bersebelahan dengan saluran eksisting berukuran 3 x 4 meter. Saluran baru tersebut akan menjadi basement air atau tol air sehingga membantu mengurangi limpasan air ke jalan jika terjadi banjir.
"Normalisasi tersebut tidak hanya dibuat untuk penanggulangan banjir tapi juga untuk memperhatikan infrastruktur hijau. Jadi di samping menata untuk menanggulangi banjir, kami juga memperhatuikan unsur estetikanya dimana nantinya akan ada tempat kaulinan budak, tempat jogging atau aktivitas lain disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Sekarang masih dibangun, mudah-mudahan Desember ini bisa selesai," katanya.
Menurut Tedi, kontur Kota Bandung merupakan cekungan yang menyebabkan terjadi banyak genangan kalau hujan. Namun genangan itu tidak selalu banjir, melainkan hanya berupa cileuncang yang tidak lebih dari dua jam akan kembali surut.
"Kemarin saya berkeliling Kota Bandung misalnya di daerah Tubagus Ismail, Dago, Dipatiukur, Setia Budi, Pasirkaliki Gedebage, Margahayu, dan lainnya. Yang agak besar itu ada di Rancabolang, Cikadut dan Antapani," ucapnya.
Berkat berbagai upayanya, dia bersyukur sampai saat ini masih bisa diatasi karena personel dari DPU terus disiagakan karena potensi untuk cuaca ini diprediksi sampai Februari sebagaimana menurut BMKG. Dia pun meminta agar masyarakat segera melaporkan apabila terjadi banjir kepada DPU terutama melalui UPT terdekat antara lain Bojonegara, Cibeunying, Tegalega, Karees, Gedebage dan Ujung Berung.
Tedi pun menghimbau kepada masyarakat agar menjaga lingkungan tetap bersih dan tidak membuang sampah sembarangan ke sungai maupun saluran air lainnya. Pasalnya, tiap hari tim kebersihan sungai mengangkut tiga sampai empat truk perhari.
"Bantu kami dengan paling tidak membersihkan kali-kali air di depan rumah masing-masing karena itu akan membantu mengurangi sedimentasi. Kami sudah berupaya tapi kami juga meminta bantuan dari warga agar sama-sama bertanggung jawab karena keterbatasan, kami mohon maaf karena tidak bisa seluruhnya dilayani," ungkapnya.
Prakirawan BMKG Bandung, Asri menyebutkan, prakiraan cuaca di Kota Bandung pada bulan November ini cukup tinggi di mayoritas wilayah selain wilayah Bandung Utara dan Bandung Timur yang masuk kategori menengah. "Pada bulan Desember curah hujan akan lebih tinggi lagi," ungkapnya.