Melihat dari dekat atraksi pesawat Super Tucano di Bandung Air Show 2017

user
Mohammad Taufik 09 November 2017, 20:49 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Gelaran Bandung Air Show 2017 resmi dibuka hari ini. Hari pertama gelaran BAS 2017 langsung menampilkan atraksi tiga pesawat super Tucano dari Skuadron 21 Lanud Abdurrahman Saleh Malang.

Pesawat Super Tucano yang bersiap untuk lepas landas di runway Lanud Husein Sastranegara, langsung menyita perhatian para pengunjung yang hadir. Secara bergantian, tiga pesawat tempur tersebut kemudian lepas landas dan mengudara di langit Kota Bandung. Tepuk tangan pengunjung pun mengiringi pesawat tempur yang mengarah ke arah Barat.

Tiga pesawat kemudian membentuk formasi berjajar dan melintas di atas venue acara BAS. Formasi ini sebagai 'sambutan' kehadiran pesawat Super Tucano untuk menyapa pengunjung di acara BAS. Pesawat kemudian bermanuver berbelok ke arah utara dan kembali melintas di atas venue menuju arah Selatan.

Tiga pesawat tersebut kemudian datang dari arah Timur dan membentuk formasi berjajar. Tepat persis di atas venue acara BAS, para penerbang kemudian membuka formasinya dengan berpencar. Tampak pesawat yang meliuk-liuk di udara menuju arah yang berbeda.

Tak hanya itu, para penerbang dari skuadron 21 ini menampilkan formasi menyerang (Attack Formation) seperti yang dijanjikan sebelumnya. Pesawat datang dari arah utara dan menurunkan posisinya ketinggian di dekat landasan seperti posisi hendak menembak target.

Namun pesawat tidak menembakkan amunisi. Pesawat membentuk formasi itu secara bergantian. Selama 20 menit berada di udara, tiga pesawat Super Tucano kemudian mendarat dengan mulus di Lanud Husein Sastranegara.

Salah satu dari tiga penerbang pesawat Super Tucano adalah Letkol Taufik Andriadi. Pria yang juga Komandan Skuadron 21 Lanud Abdurahman Saleh Malang ini mengatakan jika dalam atraksi tersebut ada beragam formasi yang ditampilkan.

"Jadi yang pertama seperti sambutan (menyapa penonton). Setelah itu kita menunjukkan simulasi penembakan atau aps strike seperti itu. Jadi kalau pesawat aps strike seperti itu," kata Taufik kepada wartawan seusai terbang.

Dia mengaku tidak mengalani kesulitan untuk melakukan berbagai formasi tersebut. Sebab sebelumnya sudah melakukan latihan rutin. "Emang kita udah latihkan, sudah berulang kali dilatihkan di Malang. Jadi engga ada kesulitan yang berarti," katanya.

Taufik pun mengaku jika atraksi ini merupakan penampilan perdana di event Bandung Air Show. Dia berharap melalui event BAS ini Bandung menjadi trendsetter event air show di Indonesia.

"Bahwa air show itu bukan sekadar menunjukkan pesawat, tapi lebih cenderung kepada menarik minat terutama generasi muda. Soalnya kan banyak yang kurang paham ya tentang dirgantara itu seperti apa sih, makanya di event bandung air show ini kesempatan masyarakat untuk mengenal lebih dekat tentang dirgantara itu seperti apa," ujarnya.

Kredit

Bagikan