Warga Tamansari: Kami tidak menolak rumah deret asal...
Bandung.merdeka.com - Ketua Forum Warga RW 11 Tamansari, Nanang Hermawan mengungkapkan bahwa pada dasarnya warga tidak menolak pembangunan Rumah Deret yang digagas Pemkot Bandung. Namun masih ada beberapa poin kesepakatan antara Pemkot dan warga yag masih belum menemui titik temu.
"Dari awal warga sebetulnya warga tidak menolak sepanjang diganti sesuai dengan luas bangunan dan tidak sewa. Itu yang tidak nyambung dengan pihak pemkot. Itu dasar awalnya," ujar Nanang kepasa wartawan seusai berdialog dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, di Aula Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC), Senin (6/11).
Menurut Nanang, warga telah menyampaikan aspirasinya dalam pertemuan tersebut. Salah satu poin yang menjadi keberatan warga yakni terkait besaran biaya sewa. Dalam poin tersebut, Pemkot Bandung menawarkan kepada warga untuk menggratiskan biaya sewa selama 5 tahun di Rumah Deret. Setelah itu warga harus membayar biaya sewa.
"Yang paling pokok itu sewa. Sebab sekecil apapun sewa ini tetap aja berat buat masyarakat. Itu yang paling pokok," katanya.
Selain itu, poin keberatan lain yakni terkait penggantian luas bangunan bagi warga yang tidak tinggal di rumah deret. Warga ingin Pemkot Bandung memberikan penggantian bagi warga sesuai dengan besaran harga saat ini.
"Jadi begitu warga tidak mau tinggal di rumah deret, dihargai bangunannya itu dengan harga yang terkini. Itu juga yang pemkot tidak bisa karena tidak ada saluran rekeningnya," ucapnya.
Nanang menyebut, pihaknya akan memusyawarahkan kembali apa yang diaspirasikan warga. Sehingga untuk opsi-opsi yang belum memiliki titik temu, bisa dicarikan solusinya.
"(Hasil dialog) tadi sudah ada keputusan lagi bisa diskon (biaya sewa). Syukur syukur bisa sekecil mungkin intinya. Ya terus terang kan tadinya kita juga puluhan tahun disini tidak sewa. Jadi kita tidak lihat jenis bangunan itu, baru atau tidak, tapi yang penting kita nyaman tidak sewa. Tadi kan udah ada keputusan, bisa dipegang omongan pa wali bahwa dikasih keringanan. Mudah mudahan bisa diwujudkan. Hanya kami kan harus ngobrol dengan warga," katanya.
Nanang menyebut, dari hasil pendataan 90 bangunan yang terdampak dari proyek Rumah Deret, yang sudah menyetujui untuk dipindah sebanyak 25. Sementara yang nasih menolak sebanyak 65.
"Itu nanti dikasih kesempatan untuk dimusyawarahkan kembali dengan warga, difasilitasi langsung dengan pa wali. Barusan kan saya dikasih nomornya, ketemu dulu dengan wargam nanti ditampung dibicarakan, apakah perwakilan saja bertemu dengan pa wali atau seperti ini diskusi. Secepatnya lah. Dua tiga hari ini ada progres yang dimasukan ke pa wali," pungkasnya.