Ini kriteria Cawalkot Bandung yang akan didukung Ridwan Kamil

user
Mohammad Taufik 01 November 2017, 18:15 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Kurang dari setahun Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung digelar. Para bakal calon dari berbagai latar belakang mulai bermunculan. Sebagian besar partai hingga saat ini masih sibuk menjaring calon yang akan diusung di Pilwalkot nanti. Sebagian partai juga bahkan sudah ada yang mengusung calonnya.

Sebagai sosok yang memiliki pengaruh di Bandung, kemana dukungan Ridwan Kamil akan disampaikan di Pilwalkot nanti?

Pria yang akrab disapa Emil mengatakan, jika dirinya kemungkinan akan mendukung calon wali kota yang juga diusung oleh partai koalisi yang sama mendukungnya di Pilgub Jabar nanti. Seperti diketahui Emil saat ini telah didukung oleh empat partai yakni Nasdem, PKB, PPP dan Golkar.

Menurut Emil, dengan memiliki partai pendukung yang sama di Kota Bandung dan Jabar akan memudahkan kordinasi untuk pemenangan nantinya.

"Idealnya kan koalisi di Jabar seirama, sefrekuensi dengan di Kota Bandung. Sehingga mudah koordinasinya. Agak sulit kalau berbeda. Rapat di sini di provinsi 'balad' (kawan), rapat di sana di Kota Bandung berbeda, wah 'riweuh' (sibuk)," ujar Emil kepada wartawan saat ditemui di Hotel Horison, Selasa (31/10).

Meski tak menyebut secara spesifik nama calon yang akan didukung, Emil pun berharap calon wali kota yang akan didukungan nanti memiliki partai koalisi yang sama seperti partai koalisi yang mendukungnya di Pilgub Jabar. "Kita doakan agar Allah menakdirkan supaya satu irama, satu frekuensi," katanya.

Seperti diketahui, ada tiga orang dekat Ridwan Kamil yang akan maju di Pilwalkot Bandung yakni Arfi Rafnialdi, Fiki Satari dan M Farhan. Arfi Rafnialdi merupakan Ketua Tim Kebijakan Publik Wali Kota Bandung pada pemerintaha, Ridwan Kamil. Sementara Fiki Satari merupakan Ketua BCCF Kota Bandung.

Arfi telah menjadi bakal calon wali kota setelah mendaftar secara resmi lewat Partai Nasdem dan Hanura. Sementara Fiki Satari telah mendaftar bakal calon wali kota dari Partai Demokrat dan telah resmi diusung PKB. Adapun Muhammad Farhan telah mendaftar sebagai bakal calon wali kota lewat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Namun demikian, siapapun wali kota Bandung nanti, Emil berpesan agar wali kota Bandung selanjutnya dapat meneruskan tongkat estafet pembangunan yang telah dilakukan di bawah pemerintahannya.

"Ya Saya kira Saya sudah meletakan dasar fondasi. Jadi silakan kalau punya konsep baru sampaikan. Saya kira itu akan menjadi sebuah penambah. Tapi perasaan mah sudah banyak sekali hal hal konsep baru sudah Saya kerjakan kan. Plus Saya satu tahun lagi anggaran, jadi Saya masih ada Rp 6 triliunan yang akan dikerjakan di 2018," ujarnya.

Selain itu, Emil pun berpesan kepada para bakal calon untuk tidak menjelek-jelekan pemerintahan dirinya saat berkampanye nanti. "Nah yang pasti mah jangan menjelek-jelekanlah. Kalau ada calon wali kota menjelek-jelekan tanpa data pasti saya lawan. Jadi hati-hati kalau mengkritisi tanpa data karena saya punya data," katanya.

Emil mempersilakan kepada para bakal calon untuk mengkritisi, namun dengan catatan memiliki modal data. "Silakan kritisi kepemimpinan saya. Kalau tidak berbasis data nanti malu sendiri karena bagaimana pun saya punya fakta, punya data menjadi argumen. Jadi fokus aja dalam hal positif," ujarnya.

Kredit

Bagikan