Kampanye anti narkoba, pria ini akan gowes dari Bandung ke Bali
Bandung.merdeka.com - Jundulah Muhamad Fauzan (30), mantan pecandu narkoba di Bandung akan melakukan perjalanan dengan menggunakan sepeda dari Bandung ke Bali. Fauzan akan menempuh perjalanan ke Bali dengan menggunakan sepeda untuk mengkampanyekan pesan-pesan anti narkoba kepada masyarakat.
Rencananya Fauzan akan berangkat pada Sabtu (28/10) besok bertepatan di Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober. Fauzan akan berangkat dengan didampingi 6 orang tim pendukung.
Pria yang akrab disapa Ozan ini menuturkan, ada tiga pesan yang dingin disampaikan melalui kegiatan touring sepeda Bandung-Bali ini. Pesan pertama yakni ingin memberikan motivasi kepada para pecandu narkoba lainnya untuk segera meninggalkan barang haram tersebut. Ozan juga merupakan mantan pecandu narkoba ingin membuktikan bahwa tidak ada manfaat yang didapat ketika menggunakan narkoba, sebab justru merugikan diri sendiri.
"Jadi tidak ada yang mustahil. Memang bukan hal yang mudah untuk berubah, tapi asalkan punya niat kita bisa berubah. Nah melakui perjalanan gowes ke Bali ini punya filosofi itu. Bahwa di situ banyak rintangan dan banyak tantangan lain yang harus kita hadapi. Tapi asalkan punya niat kita yakin bisa," ujar Ozan kepada wartawan saat acara pelepasan di kantor BNNP Jabar, Jalan Terusan Jakarta, Jumat (27/10).
Selain itu, Ozan pun ingin menyampaikan pesan ke masyarakat bahwa jangan sekali-kali menggunakan narkoba. Ozan yang mengaku menjadi pecandu narkoba saat duduk di bangku kuliah ini merasakan banyak kerugian yang didapat usai menggunakan barang haram tersebut.
"Kami ingin menyampaikan pesan terutama yang belum mengunakan narkoba supaya jangan sampai. Saya sebagai mantan merasakan betul bagaimana dampak narkoba. Bagaimana dampak narkoba merusak kehidupan. Cuma enak awalnya tapi dampaknya parah untuk merusak masa depan," ucapnya.
Tak hanya itu Ozan ingin mengajak kepada masyarakat ikut merangkul para pecandu narkoba untuk berubah kepada hal-hal positif. Menurutnya selama ini para pecandu narkoba itu justru mendapat diskriminasi dari masyarakat.
Ozan menargetkan perjalanan ditempuh selama dua pekan. Dia akan menempuh rute Tasikmalaya - Ciamis - Banjar - Purwokerto - Kebumen - Yogyakarta -Â Solo - Ngawi - Nganjuk Mojoerto - Sidoarjo - Probolinggo Situbondo -Â Banyuwangi - Bali. Selama perjalanan Ozan akan ditemani tim pendukung berjumlah 6 orang.
Selama perjalanan Ozan akan singgah di kota-kota besar untuk menyampaikan pesan-pesan anti narkoba melalui LSM-LSM peduli narkoba yang ada di setiap kota. Ditanya terkait persiapan perjalannya tersebut, Ozan mengaku sudah melakukan latihan fisik. Dia mulai berlatih untuk menggowes sepeda dengan rute-rute menanjak. Terlebih lagi Ozan belum pernah melakukan perjalanan sepeda untuk rute jauh.
"Persiapan latihan fisik sudah dimulai sejak jauh-jauh hari seperti naik ke medan-medan tinggi. Tapi yang penting mah persiapan mental, karena saya tahu perjuangan bakal berat. Saya belum kebayang di sana. Namun inti dari perjalanan ini bukan cepat atau lambat tapi kembali ke filosofi tadi ingin menyanpaikan pesan," katanya pria kelahiran Bandung, 20 September 1987 ini.
Sementara itu, Kepala BNNP Jabar melalui Kabid Rehabilitasi BNNP Jabar Tri Wahyu Astuti mengaku mengapresiasi dengan perjalanan yang dilakukan Fauzan. Menurut Tri, BNNP sangat mendukung kampanye yang dilakukan Fauzan.
"Yang pasti BNNP sangat mensupport kegiatan Fauzan dari Bandung ke Bali karena untuk memulihkan seperti disampaikan Fauzan pecandu sudah ketergantungan sangat sangat susah. Ini gambaran susahnya mereka untuk yakin untuk hisa keluar dari ketergantungan," katanya.
Salah satu poin penting, kata Tri, mengajak masyarakat untuk tidak memberikan stigma dan diskriminasi kepada para pecandu narkoba. Menurutnya, para pecandu harus dirangkul untuk menjalani rehabilitas.
"Fauzan menyebarkan informasi bahwa stigma terhadap pecandu harus mulai dikurangi. Mereka orang sakit yang perlu dibantu diberikan pelayanan," katanya.