Pemkot Bandung rancang sistem lokal ojek elektronik untuk ojek pangkalan
Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) sedang merancang sebuah sistem lokal ojek elektronik untuk ojek pangkalan. Sistem ini dibuat agar para penarik ojek pangkalan memiliki daya saing dengan ojek online berbasis aplikasi.
Kepala Disnaker Kota Bandung Asep Cucu mengatakan, melalui sistem ini nantinya masyarakat dapat memesan ojek lewat aplikasi. Namun bedanya, ada operator di setiap pangkalan untuk mengatur pesanan dari masyarakat.
"Nanti kan si penumpang pesannya via aplikasi. Nah nanti operator yang akan mengatur," ujar Asep kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Jalan Martanegara, Rabu (11/10).
Menurut dia, sistem ini akan hadir di seluruh pangkalan ojek yang ada di Bandung yang berjumlah 7500. Dengan cara itu, ojek pangkalan tidak hanya menunggu penumpang yang lewat tetapi melalui operator yang ada di setiap pangkalan.
Asep menjelaskan, nantinya para penarik ojek akan dibekali dengan sebuah kartu. Ketika dia akan menarik penumpang, maka kartu tersebut tinggal ditempelkan pada scan yang ada di pangkalan.
"Fungsi kartu tersebut tidak hanya untuk menarik penumpang, tetapi juga nanti di setiap pangkalan akan menyediakan berbagai suku cadang motor yang bisa digunaian oleh para tukang ojeg. Jadi nanti kalau ban bocor, atau mogok enggak punya uang, bisa gunakan fasilitas yang ada di pangkalan secara kredit pakai kartu itu. Nah pembayarannya nanti dipotong setiap kali narik," paparnya.
Asep mengungkapkan, saat ini pihaknya masih melakukan persiapan sebelum meluncurkan sistem tersebut. Termasuk melakukan sosialisasi kepada para tukang ojek pangkalan. Rencananya sistem tersebut akan diluncurkan akhir tahun ini