Pemkot Bandung berencana adopsi teknologi pengolahan air limbah Kota Batam

user
Mohammad Taufik 11 Oktober 2017, 12:51 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung berencana mengadopsi sistem pengolahan air limbah di Batam. Hal ini terungkap saat Wakil Wali Kota Bandung Oded Danial menghadiri presentasi alat pengolahan limbah Andrich Tech System Kapasitas 50 M3 – 80 M3 per Hari (ATS 200.50), di Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik BP Batam, Selasa (10/10).

Oded mengakui bahwa alat pengolahan limbah Andrich Tech System merupakan sebuah terobosan teknologi yang cukup luar biasa. "Menurut Saya karena dengan teknologi sederhana ini saya melihat ini bisa menjadi solusi untuk pengolahan limbah di kota," ujar Oded dalam rilis yang diterima Merdeka Bandung.

Oded mengakui dirinya tertarik karena konsepnya sangat sederhana sekali. "Mudah-mudahan hal ini bisa menjadi solusi bagi Kota Bandung."

Menurut Oded, di Kota Bandung sendiri masih banyak daerah yang tidak terlewati oleh saluran air limbah. Hanya saja, Oded masih mempertimbangkan mengenai harganya, apakah bisa masuk atau tidak.

"Ini bisa menjadi solusi tetapi dengan catatan tetap kita lihat dari sisi harganya masuk atau tidak. Kalau dari segi teknologi saya melihat ini teori sederhana tetapi luar biasa hasilnya," ucapnya.

Lebih lanjut Oded mengatakan, apabila harganya memungkinkan, bisa saja akan dibuat pilot project terlebih dahulu di daerah yang tidak terlewati saluran air limbah.

"Ini bisa menjadi salah satu alternatif, dari alternatif yang sudah ada karena di kota Bandung, baik yang pabrik ataupun domestik kan sudah ada seperti PDAM Tirtawening alat pengolahan limbahnya," katanya.

Senada dengan Wakil Wali Kota Bandung Direktur Utama PDAM Tirtawening Sonny Salimi mengatakan bahwa alat pengolah limbah tersebut secara teknis bagus, flexible dan bisa digunakan, hanya tinggal masalah harganya sesuai tidak dengan anggaran.

"Dari sisi penggunaan, tempat yang diperlukan dan hasilnya bagus, hanya kita perlu melihat dari sisi anggarannya, sesuai atau tidak," ujarnya.

Kredit

Bagikan