Bus khusus bagi penyandang disabilitas resmi beroperasi di Kota Bandung


Bus Disabilitas Kota Bandung
Bandung.merdeka.com - Tiga bus disabilitas resmi dioperasikan di Kota Bandung mulai Kamis (5/10) ini. Bus yang merupakan hibah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat ini dioperasikan untuk memudahkan mobilitas penyandang disabilitas dari satu tempat ke tempat lainnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan bus disabilitas ini dikhususkan bagi difabel dengan pelayanan tiga trayek berbeda. Tiga trayek tersebut yang diakomodir ialah Terminal Leuwipanjang ke Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Sukabumi (Kantor Dishub Jabar) ke UIN (Universitas Islam Negeri) dan Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Wyata Guna ke STKS (Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial).
"Berangkat Jam 7 (pagi) pulang jam 4 sore. Sistemnya PP satu rit. Satu pergi jam 7 nanti pulang jam 4," kata Didi usai uji coba bus disabilitas di Alun-Alun Kota Bandung, Kamis (5/10).
Didi menyebutkan, untuk naik bus ini para penyandang disabilitas tidak dipungut biaya apapun alias gratis. Dalam operasionalnya hingga bulan November pembiayaan masih ditanggung Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. Namun ke depannya akan dianggarkan oleh Pemkot melalui APBD.
"Gratis (biaya). Masih bantuan provinsi. Dari APBD Kota Bandung ada rencana (untuk operasional). Karena ini (bantuan operasional) hanya cukup sampai bulan November. Kalau provinsi tidak menganggarkan nanti sisanya di anggaran perubahan untuk operasional," katanya.
Dia mengatakan, bus ini memiliki fasilitas yang mendukung penyandang disabilitas dibandingkan angkutan pada umumnya. Jumlah kursi tidak sebanyak bus biasa. Sementara bus disabilitas jumlah kursinya lebih sedikit, dilengkapi alat pengikat kursi roda serta alat lift khusus untuk menaikkan penumpang.
Sebelumnya Pemkot Bandung mendapatkan hibah tiga bus operasional disabilitas dari Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, September lalu. Hibah ini merupakan apresiasi dari Pemprov Jawa Barat atas dukungan terhadap bidang perhubungan.
Fasilitasi 8 ribu penyandang disabilitas
Ketua Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) Atalia Praratya Kamil mengapresiasi beroperasinya bus disabilitas di Kota Bandung. Bus ini merupakan hibah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat pada September lalu.
Atalia mengatakan ada ribuan penyandang disabilitas di Kota Bandung. Mereka selama ini mereka membutuhkan angkutan khusus karena kesulitan mendapatkan transportasi yang memfasilitasi keterbatasannya.
"Di Kota Bandung menurut data terakhir kami peroleh di lapangan ada sekitar 8.038 warga disabilitas yang tentu saja ini membutuhkan uluran tangan kita. Dalam kaitannya ketika saya bergerak ke masyarakat banyak sekali teman-temab yang kesulitan terutama dalam mobilitas dari satu tempat ke tempat lain," kata Atalia.
Ia mendorong resmi beroperasinya bus disabilitas ini harus menjadi awal perkembangan transportasi di Kota Bandung. Ia berharap angkutan-angkutan lainnya bisa memfasilitasi penyandang disabilitas.
"Tentu saja saya mendorong pemerintah untuk lebih memperbanyak jumlah dan jenis dari kendaraan yang mampu untuk mengangkut teman-teman inklusi," katanya.
Atalia mendorong bus disabilitas yang sudah ada ini harus dilengkapi dengan fasilitas lainnya sesuai kebutuhan penyandang disabilitas. Sehingga fasilitasnya lebih sempurna sebagai bukti pemerintah yang terus berupaya memenuhi seluruh kebutuhan warganya.
Untuk bus yang sudah ada, ia berharap bisa ditambah fasilitas speaker dan informasi teks mengenai perjalanan.
"Yang mungkin harus ditambah adalah speaker karena harus ada yang menyampaikan misalnya kita sudah sampai daerah Dago dan kemudian running text sehingga teman-teman yang tunarungu bisa membaca. Semua harus difasilitasi," ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Sosial Kota Bandung Tono Rusdiantono yang juga menaungi pembinaan disabilitas mengatakan pengoperasian bus disabilitas menjadi inovasi transportasi. Selama ini penyandang disabilitas masih kesulitan menemukan angkutan yang memfasilitasi keterbatasan yang dimiliki.
"Ini merupakan terobosan yang luar biasa, mudah mudahan ke depan Bandung lebih maju lagi dan lebih ramah buat datang ke Bandung," kata Tono.
Bus disabilitas melayani tiga trayek dengan jadwal berangkat pukul 07.00 dan pulang 16.00. Tiga trayek tersebut yanb diakomodir ialah Terminal Leuwipanjang ke Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Sukabumi (Kantor Dishub Jabar) ke UIN (Universitas Islam Negeri) dan Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Wyata Guna ke STKS (Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial).
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak