Bus khusus bagi penyandang disabilitas resmi beroperasi di Kota Bandung

user
Mohammad Taufik 05 Oktober 2017, 15:09 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Tiga bus disabilitas resmi dioperasikan di Kota Bandung mulai Kamis (5/10) ini. Bus yang merupakan hibah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat ini dioperasikan untuk memudahkan mobilitas penyandang disabilitas dari satu tempat ke tempat lainnya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan bus disabilitas ini dikhususkan bagi difabel dengan pelayanan tiga trayek berbeda. Tiga trayek tersebut yang diakomodir ialah Terminal Leuwipanjang ke Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Sukabumi (Kantor Dishub Jabar) ke UIN (Universitas Islam Negeri) dan Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Wyata Guna ke STKS (Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial).

"Berangkat Jam 7 (pagi) pulang jam 4 sore. Sistemnya PP satu rit. Satu pergi jam 7 nanti pulang jam 4," kata Didi usai uji coba bus disabilitas di Alun-Alun Kota Bandung, Kamis (5/10).

Didi menyebutkan, untuk naik bus ini para penyandang disabilitas tidak dipungut biaya apapun alias gratis. Dalam operasionalnya hingga bulan November pembiayaan masih ditanggung Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. Namun ke depannya akan dianggarkan oleh Pemkot melalui APBD.

"Gratis (biaya). Masih bantuan provinsi. Dari APBD Kota Bandung ada rencana (untuk operasional). Karena ini (bantuan operasional) hanya cukup sampai bulan November. Kalau provinsi tidak menganggarkan nanti sisanya di anggaran perubahan untuk operasional," katanya.

Dia mengatakan, bus ini memiliki fasilitas yang mendukung penyandang disabilitas dibandingkan angkutan pada umumnya. Jumlah kursi tidak sebanyak bus biasa. Sementara bus disabilitas jumlah kursinya lebih sedikit, dilengkapi alat pengikat kursi roda serta alat lift khusus untuk menaikkan penumpang.

Sebelumnya Pemkot Bandung mendapatkan hibah tiga bus operasional disabilitas dari Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, September lalu. Hibah ini merupakan apresiasi dari Pemprov Jawa Barat atas dukungan terhadap bidang perhubungan.

Fasilitasi 8 ribu penyandang disabilitas

Ketua Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) Atalia Praratya Kamil mengapresiasi beroperasinya bus disabilitas di Kota Bandung. Bus ini merupakan hibah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat pada September lalu.

Atalia mengatakan ada ribuan penyandang disabilitas di Kota Bandung. Mereka selama ini mereka membutuhkan angkutan khusus karena kesulitan mendapatkan transportasi yang memfasilitasi keterbatasannya.

"Di Kota Bandung menurut data terakhir kami peroleh di lapangan ada sekitar 8.038 warga disabilitas yang tentu saja ini membutuhkan uluran tangan kita. Dalam kaitannya ketika saya bergerak ke masyarakat banyak sekali teman-temab yang kesulitan terutama dalam mobilitas dari satu tempat ke tempat lain," kata Atalia.

Ia mendorong resmi beroperasinya bus disabilitas ini harus menjadi awal perkembangan transportasi di Kota Bandung. Ia berharap angkutan-angkutan lainnya bisa memfasilitasi penyandang disabilitas.

"Tentu saja saya mendorong pemerintah untuk lebih memperbanyak jumlah dan jenis dari kendaraan yang mampu untuk mengangkut teman-teman inklusi," katanya.

Atalia mendorong bus disabilitas yang sudah ada ini harus dilengkapi dengan fasilitas lainnya sesuai kebutuhan penyandang disabilitas. Sehingga fasilitasnya lebih sempurna sebagai bukti pemerintah yang terus berupaya memenuhi seluruh kebutuhan warganya.

Untuk bus yang sudah ada, ia berharap bisa ditambah fasilitas speaker dan informasi teks mengenai perjalanan.

"Yang mungkin harus ditambah adalah speaker karena harus ada yang menyampaikan misalnya kita sudah sampai daerah Dago dan kemudian running text sehingga teman-teman yang tunarungu bisa membaca. Semua harus difasilitasi," ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Sosial Kota Bandung Tono Rusdiantono yang juga menaungi pembinaan disabilitas mengatakan pengoperasian bus disabilitas menjadi inovasi transportasi. Selama ini penyandang disabilitas masih kesulitan menemukan angkutan yang memfasilitasi keterbatasan yang dimiliki.

"Ini merupakan terobosan yang luar biasa, mudah mudahan ke depan Bandung lebih maju lagi dan lebih ramah buat datang ke Bandung," kata Tono.

Bus disabilitas melayani tiga trayek dengan jadwal berangkat pukul 07.00 dan pulang 16.00. Tiga trayek tersebut yanb diakomodir ialah Terminal Leuwipanjang ke Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Sukabumi (Kantor Dishub Jabar) ke UIN (Universitas Islam Negeri) dan Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Wyata Guna ke STKS (Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial).

Kredit

Bagikan