Mulai hujan, pasokan air PDAM Tirtawening masih terkendala

Direktur Utama PDAM Tirtawening Sonny Salimi
Bandung.merdeka.com - Beberapa hari belakangan ini, Kota Bandung mulai diguyur hujan. Setelah beberapa waktu mengalami musim kemarau hingga mengakibatkan permasalahan ketersediaan air untuk kebutuhan warga.
Direktur Utama PDAM Tirtawening Sonny Salimi meski hujan sudah mulai turun dalam beberapa hari namun pasokan air PDAM masih terkendala. Produksi air di sumber air baku masih belum stabil dan cenderung masih mengalami penurunan dari jumlah normal.
"Belum (stabil) , sekarang bayangkan tampungan di Situ Panunjang itu kan 23 juta meter kubik kalau hujannya d isitu nggak mungkin penuh tapi harus diseluruh daerah penangkapan Situ Panunjang," kata Sonny saat ditemui di Taman Cikapayang, Kota Bandung, Jalan Ir. H. Juanda, Kota Bandung, Kamis (28/9)
Sonny mengatakan PDAM Tirtawening selama ini mengandalkan air baku dari Waduk Panunjang dan Cileunca. Selama musim kemarau debit air baku ini mengalami penurunan sehingga kapasitas produksi juga berkurang antara 40-50 persen.
Dampak dari penurunan air baku di sumber ini, katanya, membuat hingga saat ini pasokan air ke warga pun masih mengalami kendala.
"(Pasokan) masih terkendala, selama 6 jam terganggu, 6 jam itu cuma mengolah antara 900 atau 800 liter, hujan memang sudah ada tapi banyaknya lokal walaupun sekarang sudah sedikit merata," ungkapnya.
Hujan yang mulai turun dikatakannya memang sedikit memberikan manfaat bagi warga yang memiliki sumur dangkal. Sehingga tidak lagi hanya mengandalkan dari PDAM.
Untuk mengantisipasi kebutuhan air masyarakat, ia mengatakan pihaknya terus mengupayakan penyaluran air bersih gratis melalui tangki-tangki dan mobil pikap. Penyaluran air melalui tangki ini dilakukan langsung ke lokasi yang kekurangan air.
"Satu hari bisa kalau truk tangki bisa 24 truk kalau pick up 20," ucapnya.
Ia menuturkan bantuan ini akan dihentikan jika debit air baku sudah kembali normal. Sehingga pasokan air dari PDAM untuk kebutuhan warga pun tidak lagi terkendala.
"Nanti setelah debit kita normal, seminggu setelah normal saya akan statement bantuan akan dihentikan. Kenapa dihentikan? karena sistem sudah normal lagi dan itu butuh biaya besar," pungkasnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak