Wakil Wali Kota Bandung jenguk Raditiya, bocah pengidap lupus


Wakil Wali Kota Bandung jenguk Raditiya
Bandung.merdeka.com - Raditiya Dijaya (7) hanya bisa tergolek lemah di rumahnya yang sederhana. Warga Gang Babakan Cikutra Nomor 4 RT 01 RW 04 Kelurahan Neglasari, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, ini sejak setahun terakhir di diagnosa mengidap penyakit lupus, penyakit inflamasi kronis yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang keliru sehingga mulai menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri.
Anak dari pasangan Nadi Sukmadijaya dan Atikah Khodijah keadaannya kini semakin memprihatinkan. Tubuhnya kurus kering. Tonjolan tulang terlihat di antara kulitnya. Berat badannya terus menyusut sejak setahun terakhir.
Raditiya sejak kecil tinggal bersama kakek neneknya di rumah yang sempit. Namun beberapa hari lalu kakeknya meninggal. Ia telah beberapa kali dirawat di rumah sakit, karena kesehatannya terus menurun drastis. Diagnosa terakhir Raditiya divonis menderita penyakit Lupus.
Wakil Wali Kota Bandung, Oded M Danial, menyempatkan diri untuk menjenguk Raditiya. Kedatangan Oded menjenguk Raditiya karena khawatir setelah mendengar adanya informasi anak tersebut hanya dirawat di rumah, tidak dirawat di rumah sakit.
"Ketika mendengar ada informasi ada seorang anak menderita kelainan lupus dan komplikasi penyakit lain, Saya segera datang karena mendengar informasi di rumah sakit lain penuh," ujar Oded usai kunjungannya.
Oded pun menginstruksikan Dinas Kesehatan Kota Bandung untuk langsung membawa Raditiya ke RSUD Ujungberung untuk ditangani lebih lanjut. "Saya segera rekomendasikan agar segera ditangani. Saya perintahkan kepala Dinas Kesehatan ini segera dirawat dan langsung dibawa ke RSUD Ujungberung," katanya.
Lupus adalah penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan tubuhnya sendiri. Penyebab kondisi autoimun pada lupus belum diketahui. Sistem kekebalan tubuh penderita lupus akan menyerang sel, jaringan, dan organ yang sehat, penyakit ini memang tidak menular, tapi bisa berbahaya dan bahkan berpotensi mematikan.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak