Pemkot Bandung kirimkan 300 orang magang ke Jepang


Ridwan Kamil
Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung mengirimkan 300 orang untuk magang di perusahaan Jepang. Program pemagangan ini merupakan hasil diplomasi Pemerintah Kota Bandung dengan Kadin Kota Bandung pada bulan Mei lalu.
Wali Kota bandung Ridwan Kamil mengatakan, 300 orang yang dilepas untuk magang ke Jepang merupakan anak-anak muda yang telah melewati serangkaian seleksi. Mereka akan ditempatkan di berbagai sektor industri di Jepang, mulai dari otomotif, konstruksi, kuliner, hingga keperawatan. Penempatan itu disesuaikan dengan hasil wawancara kemampuan hard skill dan kemampuan Bahasa.
"Mengurangi pengangguran itu dengan dua cara, menjadikan mereka berjiwa wirausaha dan meningkatkan skill," ujar pria yang akrab disapa Emil ini di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kamis (20/7).
Menurut dia, pemagangan ini adalah upaya meningkatkan kemampuan sumber daya manusia Bandung agar menjadi tenaga terlatih. Diharapkan, setelah pemagangan ini selesai, peserta bisa pulang ke tanah air dengan membawa pengetahuan dan keahlian.
Pemberangkatan pertama ini, kata Emil, adalah pilot project program ini. Selanjutnya, akan dikirimkan lebih banyak peserta magang untuk dikirim ke Jepang dan negara-negara lain yang bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI, seperti Belanda, Kanada, dan Selandia Baru.
Sementara itu, Direktur Bina Pemagangan Kementerian Ketenagakerjaan RI Asep Gunawan, mengatakan dirinya mengapresiasi Kota Bandung yang dengan sangat aktif telah mendorong percepatan penyerapan tenaga kerja dengan skema magang. Dengan begitu, kapasitas sumberdaya manusia bisa ditingkatkan. "Magang ini skema pelatihan yang sangat efektif dan efisien," tutur Asep.
Dijelaskannya, saat ini pemerintah pusat telah mengirimkan 60.000 tenaga magang ke luar negeri. Sepulangnya dari program magang, 90 persen alumninya menjadi entrepreneur, sementara 10 persen menjadi manajer di perusahaan-perusahaan.
Hal sama diharapkan terjadi pada peserta yang akan berangkat ke Jepang tahun ini. Di sana, selain mendapatkan keahlian dan ilmu, juga peserta didorong untuk bisa mengumpulkan bekal agar bisa membuka lapangan kerja di tanah air.
Sebab setiap peserta akan magang di perusahaan-perusahaan Jepang selama tiga tahun itu, akan diupah dengan standar daerah di mana mereka ditempatkan. Sehingga besar kemungkinan mereka akan bisa membawa pulang modal untuk membuka usaha.
"Di sana mereka tidak upah murah, mereka di sana disesuaikan dengan upah minimumnya di daerah mana mereka ditempatkan. Tertinggi di Tokyo," ujarnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak