Percepat akses Bandung-Sukabumi, pemerintah bangun tol 31,98 km
Bandung.merdeka.com - Pemerintah pusat tengah menyiapkan rencana pembangunan Jalan Tol Sukabumi-Ciranjang (Cianjur). Tol sepanjang 31,98 kilometer itu akan digarap BUMN PT Trans Jabar Tol (TJT).
"Sesuai surat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, PT Trans Jabar Toll (TJT) mendapat penugasan untuk Sukabumi-Ciranjang dimana panjangnya 31,98 kilometer," kata Sekda Jabar Iwa Karniwa di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (9/6).
Semula pengerjaan Tol Sukabumi-Ciranjang akan dibuat sepanjang 28 kilometer. Hanya saja pasca-pengukuran ulang, tol itu akan membentang hampir 32 kilometer. Dalam waktu dekat Pemprov Jabar akan menggelar rapat koordinasi dengan Pemda Cianjur untuk kebutuhan pembebasan lahan.
"Tadi mendapat masukan-masukan kaitan kelayakan dari prastudi yang sudah dilakukan konsultan. Tentunya nanti perlu dipastikan kepastian pembangunannya di mana termasuk exit tollnya," ujarnya.
Dia mengatakan, kehadiran Tol Ciranjang-Sukabumi ini tentu akan sangat membantu dan mempercepat akses dari Bandung Raya ke Sukabumi. Sebab tol rencananya tol ini juga akan langsung disambungkan ke Tol Padalarang yang masuk dalam ruas Tol Cipularang.
‎Menurut dia tol ini akan melengkapi Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi yang juga tengah dibangun. Masifnya pembangunan tol diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat. "Ini akan sangat berpengaruh, karena nanti Bandung Sukabumi itu bisa cuma tiga atau empat jam," katanya.
Direktur Utama PT. TJT Mokh Sadali mengaku, sebagai pihak yang diberi tanggung jawab untuk membangun ruas tol ini, pihaknya belum ada penghitungan alokasi anggaran yang akan disiapkan untuk proyek tersebut. Namun ditaksir nilai investasi bisa mencapai Rp 6 triliun. Jumlah tersebut belum termasuk biaya pembebasan lahan yang akan dilakukan.
"Sukabumi-Ciranjang taksiran investasinya sekitar Rp 6 triliun. Ada 11 unsur investasi. Seperti konstruksi juga peralatan tol. Belum dengan tanah," katanya.
Saat disinggung penghitungan panjang tol yang mengalami perbedaan, kata dia, angka itu dikarenakan Kemenpupera menghitung berdasarkan trase yang dilihat dari google earth ditarik kira-kira sepanjang 28 kilometer.
"Sedangkan saat kita tracking ketemunya segini (31,98 km). Mungkin ada perbedaan belokan sedikit. Kami menghindari sekecilpun area perumahan dan pertanian. Itu menjadi perbedaan," kata Sadali di lokasi yang sama.