BPOM Bandung minta warganya waspadai pangan dan takjil berformalin
Bandung.merdeka.com - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung meminta warga cermat membeli makanan olahan dan takjil jelang berbuka puasa di tempat keramaian. BBPOM pun terus meningkatkan pengawasan terhadap penjual takjil dadakan.
"Di dekat keramaian, masjid, pasar-pasar seperti Tegalega, Pusdai (harus cermat). Kita curigai penjualnya yang dadakan, karena ada aturannya. Dikasih pewarna, pewarnanya harus memenuhi syarat untuk kesehatan," kata Kepala BBPOM Bandung, Abdul Rohim di Bandung, Sabtu (3/6).
Dia menyebutkan, geliat penjual makanan dadakan meski diwaspadai karena mereka kurang berpengalaman dan memahami kewajiban menjual dagangan yang sehat dan aman.
"Mereka karena tidak menjual rutin, tidak tahu bahwa bahan yang seharusnya untuk pakaian, digunakan untuk makanan, itu yang tidak boleh. Atau menggunakan bahan pengawet formalin," terangnya.
Satu pekan Ramadan berlangsung, kata dia, BBPOM memang belum mendapatkan temuan adanya pangan berbahaya. Namun, BBPOM tetap menekankan masyarakat jangan lengah.
‎
"Untuk 2017, kami lebih mewaspadai pangan olahan dan takjil. Sudah kami cek, sampai saat ini belum ada yang dikuatirkan," ujarnya.
Abdul menambahkan, selain pangan takjil, tim lapangan juga menelisik distribusi makanan kadaluarsa tanpa izin edar dan keamanan makanan parcel lebaran. "Yang kadaluarsa, tanpa izin edar juga kita waspadai. Ke distributor, supermarket dan toko-toko. Parcel juga kita sudah mulai," katanya.