Mulai 1 Juni, Pemkot Bandung bebaskan pajak PBB untuk warga miskin


Ilustrasi Ridwan Kamil
Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung akan mulai menerapkan kebijakan pembebasan pajak PBB untuk warga miskin mulai 1 Juni 2017. Dengan adanya kebijakan ini, warga miskin di Bandung tidak perlu lagi membayar pajak PBB
"Jadi per 1 Juni 2017 warga miskin Kota Bandung tidak perlu lagi membayar pajak bumi dan bangunan (PBB), di gratiskan oleh Pemkot Bandung. Mudah-mudahan dengan begini uangnya bisa dipakai untuk hal-hal yang meningkatkan kemampuan dan kemandirian ekonominya," ujar Wali Kota Bandung kepada wartawan usai acara simbolis pembebasan PBB bagi masyarakat miskin di Pasar Sarijadi, Selasa (23/5).
Pria yang akrab disapa Emil ini menyebut, kebijakan pembebasan PBB bagi warga miskin ini sebagai upaya Pemkot Bandung untuk mempraktikkan penerapan sila ke-5 Pancasila, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Per 1 Juni dalam rangka hari Pancasila kita sedang mempraktikkan sila ke lima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dimana warga tidak mampu, prasejahtera atau miskin kita lindungi dengan program membebaskan dari membayar PBB," kata Emil.
Adapun untuk kriteria warga yang dibebaskan pajak PBB-nya, semua tercatat dalam database di dinas sosial dan penanggulangan kemiskinan Kota Bandung.
"Tentunya relatif yang ada pada daftar Dinas Sosial dan Kependudukan Kota Bandung. Kurang lebih ada 100 ribuan kepala keluarga (warga miskin). Hasil perhitungan tidak signifikan maka dibebaskan aja," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (BPPD) Kota Bandung Ema Sumarna menambahkan, dengan kebijakan pembebasan pajak PBB ini ada sekitar Rp 7 miliar pendapatan daerah akan hilang. Namun melalui penyesuaian NJOP, potensi pendapatan daerah dari pajak PBB bisa sampai Rp 173 miliar.
Menurut Ema, sebelum kebijakan ini diberlakukan, pihaknya melakukan verifikasi kepada warga yang dibebaskan pajak PBB-nya. Verifikasi ini akan dilakukan dari data warga miskin di Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kota Bandung.
"Jadi kita akan lakukan verifikasi di lapangan. Apakah betul warga miskin. Jadi seperti itu mekanismenya," katanya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak