Kilometer 91 Cipularang rawan kecelakaan, polisi minta lampu ditambah

user
Mohammad Taufik 23 Mei 2017, 11:09 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Ruas Tol Cipularang, khususnya di kilometer 91 yang berada di wilayah hukum Purwakarta, kerap dijumpai kecelakaan lalu lintas. Terakhir kecelakaan beruntun pada Kamis (18/5) lalu mengakibatkan empat nyawa melayang.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus mengakui, untuk kilometer 90-100 terutama ruas jalan yang mengarah ke Jakarta merupakan titik rawan kecelakaan. Karakter jalan menurun dan berkelok membuat pengendara roda empat harus ekstra hati-hati.

"‎Memang di titik km 100 sampai 90 itu dari arah Bandung ke Jakarta ini merupakan titik blackspot atau rawan lakalantas," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus di Mapolda Jabar, Senin (22/5).

Hasil evaluasi beberapa rangkaian kecelakaan di lokasi tersebut bahwa kilometer 90 sampai 100 harus ditambahkan penerangan. "Karena di sana kurang penerangan."

Oleh karena itu sebelum memasuki musim mudik lebaran 2017 yang diperkirakan akan berlangsung satu bulan lagi, pihak Jasa Marga selaku pengelola tol harus melengkapi penerangan di sana.

Selain penerangan, di 10 kilometer yang menjadi rawan kecelakaan itu juga harus ditambahkan redam kejut untuk pengendara. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi pengguna tol terlena dengan jalan menurun tanpa mengantisipasi pengereman.

‎"Kedua juga perlu ada garis kejut 100-90 ini turunan dn berkelok sehingga harus ada semacam rambu itu. Jadi ada garis kejut. Itu salah satunya," jelasnya.

Dia juga melanjutkan, ‎di titik tersebut agar bisa dihadirkannya pos terpadu. Keberadaan pos itu bisa menjadi cara untuk meminimalisir kecelakaan. "Untuk bisa mengingatkan pengemudi untuk melaju ke sana dengan adanya rotator itu mengingatkan," katanya.

Kredit

Bagikan